SuaraBali.id - Sejarah Kabupaten Buleleng yang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Bali. Buleleng berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Selat Bali di sebelah barat, Kabupaten Karangasem di sebelah timur. Kabupaten Jembrana, Bangli, Tabanan serta Badung disebelah selatan.
Kabupaten Buleleng merupakan daerah terluas di Bali. Daerah ini memiliki sejarah panjang. Sebelum Denpasar, Buleleng merupakan ibu kota provinsi Bali. Letak Buleleng yang berada di belahan utara, memanjang dari barat ke timur mempunyai pantai sepanjang 144 km.
Berdasarkan buku berjudul Citra Kabupaten Buleleng dalam Arsip, yang diterbitkan oleh Arsip Nasional Republik Indonesia tahun 2013, diceritakan bahwa dulunya wilayah Buleleng dikenal dengan sebutan Den Bukit.
Den Bukit dianggap sebagai sebuah daerah yang misterius, terra incognito alias tanah yang tak dikenal. Dahulu sebelum kemerdekaan Indonesia sistem pemerintahannya adalah kerajaan.
Seorang pemimpin bernama Ki Gusti Panji Sakti berkuasa di Den Bukit mulai tahun 1660 hingga 1697. Awalnya Buleleng merupakan nama sebuah puri yang dibangun oleh Panji Sakti di tengah tegalan jagung gembal yang disebut dengan Buleleng. Puri tersebut kemudian bernama Puri Buleleng.
Setelah wafatnya Ki Gusti Panji Sakti, terjadi perseteruan di kerajaan Buleleng. Hingga I Gusti Gde Karang raja asal Karangasem berhasil bertahta sebagai raja Buleleng pada tahun 1806-1818.
Ditengah kepemimpinan I Gusti Gde Karang, terjadi bencana banjir yang dahsyat hingga menghanyutkan penduduk ke arah laut. Akhirnya I Gusti Gde Karang membangun istana baru bernama Puri Singaraja. Lokasinya berada di sebelah barat jalan, berseberangan dengan Puri Buleleng yang dibangun Ki Gusti Pandji Sakti.
Kini Singaraja menjadi ibu kota Kabupaten Buleleng. Dahulu pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, Bulelelng merupakan daerah yang meguntungkan. Karena terletak dijalur perdagangan Batavia, Surabaya, Makasar, Ampenana dan Ambon.
Selain itu, Kabupaten Buleleng merupakan daerah yang berada diperbukitan. Yang menjadikan wilayah ini khas yaitu dekatnya wilayah pegunungah dan patai. Sehingga banyak wisata alam yang indah di daerah ini.
Baca Juga: Potensi Siklon Tropis Paddy Berdampak di Bali, Masyarakat Diminta Waspada
Bupati Buleleng dari Masa Ke Masa:
- Bagus Ketut Berata 1955-1960
- Ida Bagus Mahadewa 1960-1967
- Hartawan Mataram 1967-1978
- Drs. I Nyoman Tastera 1978-1988
- Drs. Ketut Ginantra 1988-1993
- Drs. Ketut Wirata Sindhu 1993-2002
- I Ketut Widjana, SH. 2002-2002
- Putu Bagiada 2002-2007
- Drs. I Gede Wardana, M.Si. 2007-2007
- Putu Bagiada 2007-2012
- Putu Agus Suradnyana, ST 2012-2021
Demikian sejarah Kabupaten Buleleng yang dahulu sebagai jalur perdgangan pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali