SuaraBali.id - Aksi pelaku pariwisata yang membuat petisi kepada Presiden RI Joko Widodo rupanya direspons oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Koster pun meminta agar para anggota dewan sama-sama memberi penyadaran dan pemahaman bagi para pelaku pariwisata agar bersabar.
Selain itu hal tersebut dinilai tidak menyelesaikan masalah dan malah kontraproduktif karena menurutnya dirinya bekerja sangat serius dalam pemulihan pandemi.
Seperti diketahui Jokowi mendapat surat petisi dari Forum Bali Bangkit (FBB) yang merupakan petinggi dari 34 perkumpulan pelaku pariwisata Bali. Surat petisi ini disampaikan pada Jumat (19/11/2021).
Isinya mereka meminta agar ada perubahan syarat masuk Bali bagi wisatawan mancanegara termasuk soal syarat PCR dan karantina. Koster pun mengomentari hal ini dan meminta agar para pelaku pariwisata tak membuat petisi.
Baca Juga: Buka Acara Seminar, Cok Ace Sebut Bali Sudah Dalam Zona Risiko Rendah Covid-19
“Para pelaku pariwisata, agar bersabar sedikit. Jangan, ada petisi segala macam karena itu kontraproduktif, tidak menyelesaikan masalah. Saya ini bekerja, sangat serius bekerja, untuk menangani pandemi agar pemulihan secepat mungkin," kata politisi PDIP itu saat Rapat Paripurna di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Provinsi Bali, Denpasar, Senin (22/11/2021).
Ia memaparkan bahwa pemerintah sudah membuka pintu pariwisata internasional ke Bali sejak 14 Oktober 2021 yang lalu, wisatawan dari 19 negara untuk masuk bahkan akan menambah daftar negara lagi. Akan tetapi kasus di luar negeri justru naik.
Hal inilah yang menurutnya, menyebabkan wisman tak kunjung datang.
“Kita buka, di sananya tutup, kan enggak datang juga. Jadi, bukannya pemerintah kita yang salah, bukan kita (Pemerintah) Provinsi yang salah,” ujarnya.
Menurutnya walau didesak, kebijakan di masing-masing negara tidak bisa dipaksakan. Ia pun meminta agar memberikan pemahaman dan penyadaran kepada semua pelaku pariwisata.
Baca Juga: Ketua LPD Di Bali Jadi Tersangka Karena Dugaan Korupsi Rp 137 Miliar
Koster berkata bahwa pemerintah juga ingin pariwisata hidup kembali setelah terpuruk karena pandemi Covid-19. Oleh karena itu pula, sambungnya, sudah ada pula perhatian-perhatian lebih dari pemerintah pusat ke Bali.
Berita Terkait
-
Isu Ijazah Jokowi Palsu Yang Berulang, Dokter Tifa Sebut Permainan Catur Tingkat Tinggi
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Wisata Jokowi, Rasa Cinta di Antara Suara Kritis Kita
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
BRI Dukung Ekspansi Global Bisnis Aksesori UMKM Ini Dengan Solusi Keuangan Utama
-
Arus Balik Lebaran 2025 Meningkat, Terminal Mengwi Bali Catat Lonjakan Penumpang Dibanding 2024
-
Program Pemberdayaan UMKM oleh BRI Mampu Tingkatkan Skala Bisnis Unici Songket Silungkang
-
Bali Larang Minuman Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter, GPS : Kesewenang-wenangan, Bisa Digugat
-
Ini Fasilitas Posko Mudik BUMN dari BRI Saat Arus Balik Lebaran 2025: Agar Pemudik Nyaman