SuaraBali.id - Meski penyebaran covid-19 di daerah sudah mulai bisa dikendalikan namun masyarakat harus tetap waspada dan menerpkan protokol Kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Cok Ace mengatakan saat ini kabupaten/kota di Bali sudah dalam zona risiko rendah namun demikian penyebaran masih ada.
"Selain itu, seluruh kabupaten/kota di Bali saat ini berada pada zona risiko rendah COVID-19 atau PPKM level 2," kata Wagub Bali saat membuka Seminar Ideathon Bali Kembali yang diikuti secara virtual di Denpasar, Bali, Selasa (23/11/2021).
Cok Ace kembali mengatakan bahwa untuk mengendalikan laju penyebaran COVID-19, selain memulai dari diri sendiri. Diantaranya menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, kemudian dengan melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan operasi yustisi.
Adapun juga perlu melakukan 3T (testing, tracing dan treatment), menyiapkan isolasi terpusat dan percepatan vaksinasi, serta berbagai upaya lainnya.
Hingga Minggu (21/11) cakupan vaksinasi COVID-19 telah mencapai 100,92 persen dari target jumlah penduduk yang divaksin 3,4 juta jiwa lebih. Sementara untuk vaksin suntik kedua telah mencapai 88,10 persen.
"Dengan capaian target vaksinasi ini, kami harapkan akan terbentuk 'herd immunity masyarakat Bali untuk dapat mengurangi risiko penyebaran COVID-19," ujarnya.
Ketua PHRI Bali itu menambahkan, pandemi COVID-19 selain memberi dampak pada kesehatan, juga telah memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian Bali yang bergantung pada sektor pariwisata dan turunannya.
Sampai dengan triwulan III-2021, perekonomian Bali masih terkontraksi sebesar minus 2,91 persen (yoy). Hal ini, menurut Cok Ace, berdampak sangat serius pada kesejahteraan masyarakat Bali.
"COVID-19 belum dapat dikendalikan sepenuhnya, bahayanya masih nyata, sementara perekonomian juga harus diselamatkan. Masyarakat harus tetap produktif di masa pandemi tetapi dengan cara-cara baru," katanya.
Selain itu, semua harus menyadari tanpa kolaborasi, kerja sama dan dukungan semua pihak dari semua unsur pentahelix yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, media dan masyarakat, penanganan COVID-19 akibat dampak pandemi COVID-19 tidak akan bisa optimal. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Dari Safari ke Laut: Nikmati Dua Wajah Indah Bali dalam Satu Perjalanan
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Tempat Wisata Sekaligus Bikin Anak Pintar di Bali
-
7 Penginapan Unik di Bali Bikin Liburan Akhir Tahunmu Makin Nyentrik!
-
Waspada! 4 Tips Anti-Ketipu Saat Sewa Motor Murah di Bali
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya