SuaraBali.id - Sejumlah desa di Jembrana Bali masih dikatakan sebagai zona merah kasus rabies. Hal ini karena kasus gigitan anjing rabies juga masih tinggi.
Adapun desa yang masuk kriteria zona merah rabies di Jembrana Bali meliputi Desa Melaya, Desa Nusasari, Desa Blimbing sari, Desa Ekasari, Desa Tukadaya, Desa Manistutu, Desa Tuwed dan Desa Candikusuma.
Adapun untuk Kecamatan Negara, Desa Baluk, Desa Tegal Badeng Barat, Kelurahan Lelateng, Banjar Kaliakah dan Banjar Baler Bale Agung. Untuk di Kecamatan Jembrana zona merah rabies berada di Desa Batuagung, Banjar Bangintukadaya, Kelurahan Dauhwaru, Banjar Budeng, loloan Timur dan Banjar Sangkaragung.
Disebutkan bahwa di Desa Sangkaragung kasus rabies yang terjadi di sana merupakan kasus titipan dari Desa Nusasari.
“Untuk di Kecamatan Mendoyo, wilayah yang dikatagorikan zona merah rabies diantaranya, Desa Yehembang dan Mendoyo Dangintukad. Untuk Kecamatan sampai saat ini masih bersih hanya Kecamatan Pekutatan,” terang , Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan Kesmavet) pada Dinas Pertanian dan Pangan kabupaten Jembrana I Wayan Widarsa Senin (22/11/2021).
Maka dari itu Dinas Pertanian dan Pangan di bidang Kesehatan Hewan Kabupaten Jembrana terus gencar melakukan vaksinasi rabies. Tidak hanya terhadap anjing liar tapi juga terhadap hewan peliharaan warga.
Khusus untuk kasus gigitan anjing rabies khusus di kawasan zona merah, Dinas sendiri terus gencar melaksanakan vaksinasi ke Desa. Seperti Desa Manistutu, Kecamatan Melaya yang beberapa waktu lalu terdapat 3 kasus gigitan.
Dua diantara kasus tersebut ada korban gigitan dan 1 tanpa gigitan dan sudah mendapat penanganan langsung dari Puskesmas setempat.
Wayan Widarsa mengatakan, sebagai bentuk minimalisir penyebaran gigitan anjing rabies, pihaknya menyasar hewan peliharaan milik warga untuk disuntik vaksin
“Sebenarnya saat terjadi kasus dan hasil sudah keluar dari lab, kita sudah turun langsung kedesa tersebut, hari ini kita turun lagi agar vaksinasi menyeluruh semua. Hari ini juga kita berhasil menvaksin sebanyak 122 ekor yaitu di Banjar Kemoning sebanyak 55 ekor, Banjar Ketiman Kaja sebanyak 46 ekor dan Banjar Pendem 21 ekor,” terangnya.
Sementara vaksinasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya jumlah hewan yang berhasil divaksin sebanyak 115 ekor. Masing-masing di Banjar Bendel dan Banjar Katulampo. Kemudian vaksinasi dilanjutkan di Banjar Mekar sari, Banjar Tunas Mekar dan Banjar Ketiman Kelod.
Berita Terkait
-
Usai Terpidana Mati Mary Jane, 5 Napi Anggota 'Bali Nine' Dipertimbangkan untuk Dipindahkan ke Australia
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tinggal di Huntara, Satu Rumah Diisi 5 Keluarga
-
Turun Gunung, Ibunda TGB Minta Jemaah NWDI Dukung Rohmi-Firin Dan Jangan Dengar Siapapun
-
Kondisi DTW Jatiluwih Setelah Fodors Travel Menyebut Bali Tak Layak Dikunjungi 2025