Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 20 November 2021 | 13:07 WIB
Makanan khas Jembrana, Bali. Lawar Klungah

SuaraBali.id - Salah satu kuliner khas Bali adalah Lawar Klungah. Lawar Klungah merupakan kuliner Khas Jembrana, Bali.

Tak seperti makanan khas Bali yang berjenis lawar pada umumnya. Lawar Klungah berbahan dasar kelapa yang masih sangat muda dan belum berisi daging.

Lawar ini biasanya juga dimasak saat hari raya Hindu seperti Hari Raya Kuningan hari ini, Sabtu (20/11/2021).  Makanan ini juga kerap jadi favorit keluarga di Bali.

Seperti salah satu warga Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana I Nengah Seraya (81) mengatakan, dirinya rutin setiap hari raya, baik Galungan maupun Kuningan membuat Lawar Klungah.

Menurutnya, cara dan proses pembuatan lawar klungah ini menjadi menjadi ajang sesama anggota keluarga untuk saling bercerita satu sama lain. Apalagi di momen menyenangkan seperti saat anggota keluarga kumpul di hari raya.

"Masakan ini (lawar Klungah), bukan saja menjadi ciri khas Jembrana, tapi lebih dari pada itu. Ini membuat rasa kangen kumpul dengan keluarga" kata Seraya kepada beritabali.com – Jaringan Suara.com.

"Ya, ketika membuat lawar itu kan bisa ngobrol dengan anak dan cucu. Apalagi pas metektekan (mencingcang lawar) pasti banyak cerita yang keluar," sambungnya.

Di samping itu lanjut Seraya, hampir sebagian besar para anak muda di Jembrana bisa membuat lawar kelungah. Bagian klungah yang digunakan sebagai lawar adalah batoknya yang masih lentur.

Jika dicicipi tersendiri rasa batok kelapa muda ini terasa pahit, kemuadian batok kelapa yang telah dipilih ini direbus hingga matang lalu dipotong kecil layaknya potongan lawar.

Selanjutnya diberi tambahan daging ayam atau daging babi kemudian diberi bumbu khas Bali atau bumbu rajang dan bumbu lawar, kolaborasi semua ini akan menghasilkan lawar klungah yang memiliki cita rasa yang luar biasa, yang tak kalah enak dengan jenis lawar lainnya.

"Ne sube ne jaen (ini dah yang enak) duduk ngumpul buat lawar Klungah sambil megesah (bercerita), sube lebeng (sudah masak) langsung makan," ungkap Seraya, pria paruh baya yang kesehariannya memelihara ayam.

Load More