Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 20 November 2021 | 10:35 WIB
Warga dusun Ebunut, Desa Kuta Mandalika tetap santai menanam kedelai dari balik pagar sirkuit pada Jumat (19/11/2021). Foto : SuaraBali.id/ Lalu Muhammad Helmi Akbar

SuaraBali.id - Ada pemandangan menarik tatkala gelaran event World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat para pembalap memacu adrenalin, warga dusun Ebunut, Desa Kuta Mandalika tetap santai menanam kedelai dari balik pagar sirkuit pada Jumat (19/11/2021).

Seolah tak terganggu dengan deru suara mesin bising motor pebalap, warga tetap menanam benih kedelai mereka. Jarak antara lahan tempat mereka menanam kedelai dengan lintasan sirkuit hanya sekitar 10 meter.

Seorang warga bernama Amaq Bengkok beserta keluarga, salah satunya. Hingga saat ini mereka memang masih tinggal di dalam areal sirkuit.

Ia adalah satu dari 48 Kepala Keluarga (KK) yang masih berdiam diri dan mencari penghidupan di dalam areal sirkuit.

Baca Juga: Ke Mandalika, Ridwan Kamil Bagikan Tiket Gratis WSBK Bagi Warga yang Hafal Pancasila

"Saya tetap akan tinggal di sini, sampai nanti uang ganti rugi tanah saya dibayar," ujar Amaq Bengkok.

Ia mengaku, sehari-hari berprofesi sebagai nelayan, ia memang kadang bertani, menaman kedelai di pekarangan rumahnya yang dibatasi pagar sirkuit itu.

"Yang kami tanam sekitar 1 kuintal benih kedelai," kata Amaq Bengkok.

Tidak sendiri, Amaq Bengkok juga dibantu Ibu-Ibu warga Dusun Ebunut yang juga masih menetap di atas tanah sengketa mereka. Setiap harinya, mereka mendapatkan upah sekitar Rp. 35 ribu.

"Upah yang saya berikan 35 ribu per orang, di sini ada 8 orang yang ikut, jadi setiap hari total 250 ribu untuk mereka," katanya.

Baca Juga: Jonathan Rea Khawatir Kecepatan Toprak Razgatlioglu di Ajang WSBK Mandalika

Amaq Bengkok bertani di atas tanah seluas 30 meter persegi. Ia berharap hasil panen kedelainya nanti dapat ia jual dengan harga yang tinggi untuk menafkahi hidup keluarga.

Sebelumnya, polemik pembebasan atau ganti rugi lahan warga memang masih bergulir. Teranyar, Presiden Joko Widodo meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menyelesaikan pembebasan lahan tersebut.

"Ini katanya ada 48 KK yang masih diam di sirkuit, saya minta Mas Erick menyelesaikannya," ujar Presiden saat setelah meresmikan Pertamina Mandalika International Street Circuit, Jumat (12/11/2021)

Sampai dengan pelaksanaan event Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan WSBK digelar, pembebasan lahan tersebut belum jua selesai. Warga memilih tetap tinggal di rumahnya, kendati balapan sudah dimulai.

Warga yang masih berdiam diri di dalam sirkuit kemudian diberikan sebuah gelang penanda. Gelang tersebut sebagai penanda yang dapat digunakan sebagai akses keluar masuk sirkuit.

Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengatakan, personel polisi diterjunkan guna mengamankan seluruh jalannya balapan WSBK sejak 17 hingga 21 November 2021.

Adapun masyarakat yang mendiami sekitar lokasi sirkuit, Artanto menyatakan, polisi mempersilakan mereka tetap menjalankan rutinitas seperti biasa. Dengan catatan, aktivitasnya tidak menganggu jalannya balapan skala internasional ini.

"Bagi warga luar kita akan setop dulu ke Mandalika. Kita akan kasi jalan akses bagi yang punya stiker Mandalika dan tiket dengan keperluan menuju sirkuit," tegasnya.

Kontributor Lombok : Lalu Muhamad Helmi Akbar

Load More