Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 20 November 2021 | 07:00 WIB
Kartu merah ajudan Presiden Jokowi. Digunakan ajudan untuk mengingatkan tamu yang kelamaan bicara dengan Presiden [SuaraSulsel.id/Foto Tomi Lebang]

SuaraBali.id - Sebagai seorang presiden yang merupakan kepala negara, Presiden Jokowi memiliki agenda sangat padat. Ada banyak orang yang ingin bertemu dalam waktu 24 jam yang pastinya tidak akan cukup untuk melayani semuanya.

Di sinilah peran ajudan atau Sekretariat Negara yang harus pandai mengatur waktu. Agar semua orang atau lembaga yang ingin bertemu Presiden Jokowi bisa diakomodir.

Adapun sejumlah tamu yang pernah bertemu dan berbincang dengan Presiden Jokowi mengungkapkan pengalaman unik. Saat berbicara dengan Presiden Jokowi.

Salah satunya, jika tamu kelamaan berdiskusi atau berbicara dengan Presiden Jokowi, maka akan diberikan kartu merah.

"Mohon Maaf BAPAK PRESIDEN DITUNGGU ACARA SELANJUTNYA. Terima Kasih ADC PRESIDEN RI," tulisan dalam kartu merah tersebut.

"Itu kartu buat mengingatkan tamu yang bertamu kelamaan," kata Tomi Lebang, menjawab pertanyaan sejumlah netizen mengenai fungsi kartu tersebut.

Saat foto kartu merah tersebut diunggah, sejumlah netizen mengira kartu tersebut adalah kartu khusus. Agar bisa mendapatkan akses bertemu Presiden Jokowi.

"Tidak sembarang orang dapat kartu begini, menteri pun belum tentu bisa. Harus yang betul2 disuka sama Pakde baru bisa dapat," kata akun Adi Sulhadri di laman Facebook Tomi Lebang.

Ada juga yang bertanya arti ADC. "ADC apa ini kanda?" tanya akun Ahmad Amiruddin.

"Aide de Camp (ajudan/bhs perancis)" jawab Marwan.

Beberapa Netizen pun berharap bisa bertemu langsung Presiden Jokowi dan diberikan kartu tersebut.

"Ngeri amat.... Kapan saya diajak dong ngobrol2 sampai lupa waktu dan diingatkan...," kata Erwin Hartono.

Sejumlah netizen juga penasaran. Bagaimana proses kartu ini diberikan ke tamu. Apakah ada kode khusus sebelum diberikan kartu merah. Misalnya diberikan kartu kuning terlebih dahulu.

"Langsung kartu merah atau ada kartu kuningnya terlebih dahulu?," tanya Hari Subono.

"Bisa jadi barang koleksi kartunya..." tulis Ardi Simpala.

"Tidak boleh dibawa pulang," jawab Tomi Lebang.

Load More