Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 17 November 2021 | 11:40 WIB
Miniatur figure yang dibuat oleh Bambang Hariadi, warga asal Lumajang yang kini tinggal di Kutuh, Kuta Selatan, Bali. [Foto : SuaraBali.id/ Imam Rosidin]

SuaraBali.id - Siapa sangka, dari hobi modifikasi mainan ternyata bisa menghasilkan omzet hingga Rp 8 juta sebulan.  Kisah sukses itu dialami oleh Bambang Hariadi, warga asal Lumajang yang kini tinggal di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Bali.

Beruntungnya, awalnya ia hanya menyiapkan modal Rp 20 ribu dari pembelian mainan tapi setelah dimodifikasi dan dikembangkan untungnya pun berlipat. Apalagi ia juga hanya memasarkan produk mainanya melalui Facebook dan Instagram.

Ia mengaku membuat miniatur figur karakter ini sebagai sampingan di tengah kesibukannya bekerja di sebuah perusahaan di Gianyar, Bali. Bambang menceritakan awalnya memang sejak lama menyukai diecast mobil yakni mainan miniatur mobil berbahan metal.

Selain mengoleksi, ia juga melakukan berbagai modifikasi mainan tersebut. Misalnya, mobil diganti warna catnya hingga dimodifikasi menyerupai aslinya dengan bisa dibuka tutup pintunya.

Belakangan, sekitar tiga bulan lalu, Bambang mulai tertarik dengan miniatur action figur yakni figur karakter berukuran kecil untuk mainan atau barang koleksi.

Ia mengaku dalam sebulan bisa mencetak sekitar 500 figur karakter dengan berbagai ukuran dan jenis. Omzetnya sekitar Rp 8 juta dengan penjualan mengandalkan medsos seperti Facebook dan Instagram.

"Bahkan beberapa kali sudah sampai Singapore, Brunei, dan Malaysia, harga jual 250 ribu untuk 4 pcs mainan," katanya.

Figur yang dibuat biasanya karakter sedang bekerja di bengkel, showroom mobil, pembalap, ojek online, tentara, hingga perempuan seksi. Namun belakangan ia juga banyak menerima pesanan karakter dari film Korea Selatan squid game yang sedang ramai.

Sebulan, kata dia, bisa membuat empat hingga lima set karakter Squid Game. Karakter ini ia jual seharga Rp250 ribu.

"Karena ngetren Squid Game bikin karakternya dan banyak yang pesan," katanya.

Sedangkan untuk figur karakter mobil biasanya digunakan untuk pelengkap diorama diecast mobil seperti diorama bengkel, pantai, hingga garasi. Figur karakter digunakan untuk memberi kesan nyata pada mainan tersebut.

Ia awalnya memang memodifikasi diecast mobil untuk diikutkan lomba dan dijual kembali. Namun, karena penjualan menurun ia berganti membuat figur karakter sekitar empat bulan lalu.

"Dulu awalnya custom Hot Wheels. Di situ karena pemasaran menurun pindah ke acton figur yang miniatur," kata Bambang ditemui di rumahnya, Minggu (14/11/2021).

Bambang menceritakan, awalnya ia membeli figur karakter polos tanpa warna. Kemudian ia modifikasi ulang dengan pewarnaan dan komposisi cat.

Figur polos ia beli Rp 20 ribu dan ketika dimodifikasi harga jualnya Rp90 ribu. Hingga akhirnya, pada dua bulan lalu ia mempunyai teman yang berasal dari Malaysia.

 Ia lalu dimodali dan beli peralatan komputer dan 3D printing dengan harga sekitar Rp 14 juta.

"Lama-lama dapat investor yang kasih alat semunya termasuk komputer dan alat cetak tiga dimensi," kata dia.

Kini pembuatan figur mini ini dikerjakan sendiri. Jadi bahannya menggunakan resin cair yang dibeli seharga Rp500 ribu setiap 500 mililiter.

Prosesnya, membuat desain figur karakter di komputer. Desain ada yang membuat sendiri dan ada yang membeli dari illustrator.

Kemudian desain tersebut dicetak menggunakan printer 3 dimensi.

"Lama mencetak minimal 1,5 jam dan maksimal bisa 6 jam. Tergantung detail dan ukurannya," kata dia.

Ia mengatakan figur karakter mini unik karena ukurannya yang kecil dan dituntut detail. Menurutnya bagian tersulit dalam pengerjaannya adalah membuat karakter sedetail mungkin dengan aslinya.

"Unik ya dengan bidang yang sekecil itu kita dituntut sedetail mungkin. Di bagian detailing ini sulit, karena ga semua bisa," kata dia.

Kontributor : Imam Rosidin

Load More