SuaraBali.id - Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan digelar dalam satu rangkaian, namun mempunyai arti yang berbeda. Apa saja perbedaan Galungan dan Kuningan?
Hanya saja, Galungan dan Kuningan identik dengan masyarakat Bali. Sebab keduanya adalah hari raya umat Hindu yang merupakan agama mayoritas di pulau Dewata.
Ketika perayaan hari raya tersebut, hampir setiap pelosok pulau Bali dipenuhi hiasan janur yang dipasang di sebatang bambu.
Oleh masyarakat Bali, hiasan tersebut disebut Penjor. Saking meriahnya perayaan Galungan dan Kuningan, dua hari raya tersebut juga menjadi daya Tarik bagi wisatawan dalam dan kuar negeri.
Baca Juga: Rangkaian Hari Suci Galungan 2021, Penuh Makna dan Arti
Berikut perbedaan Galungan dan Kuningan:
Hari Raya Galungan
Dalam laman bulelengkab.go.id disebutkan, kata Galungan berasal dari kata Jawa kuno, yang berarti bertarung. Di Bali, kata ini juga biasa disebut “dungulan” yang memiliki arti menang. Pertanyaannya, menang melawan apa?
Laman forumstudimajapahit.com menulis, Hari Raya Galungan memiliki makna kemenangan kebaikan melawan keburukan. Dimana kebaikan disebut Dharma dan keburukan disebut Adharma. Karena itu pada hari raya ini, umat Hindu di Bali merayakan dan bersyukur ke hadapan Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa.
Tida ada catatan pasti kapan pertama kali Hari Raya Galungan dilaksanakan. Namun, mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI, Drs. I Gusti Agung Gede Putra memperkirakan, hari raya ini sudah lama dirayakan umat Hindu di Indonesia, setelah itu baru popular di masyarakat Hindu Bali.
Baca Juga: 100 Twibbon Hari Raya Galungan, Lengkap dengan Link Download dan Ucapan
Namun sejarah lainnya tercantum dalam lontar Purana Bali Dwipa. Ini adalah semacam Pustaka suci atau kitab pedoman yang disimpan oleh umat Hindu. Disana disebutkan Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat, tahun 882 masehi atau tahun Saka 804.
Berita Terkait
-
10 Tempat Bukber Paling Hits di Bali: Dari Pantai Jimbaran Hingga Warung Legendaris
-
Rekor Pertemuan Svay Rieng Lawan Klub Indonesia, Pernah Permalukan Bali United
-
Resep Es Kuwut Bali Spesial, Takjil Segar dan Istimewa untuk Ramadan 2025
-
Solid! Stefano Cugurra Dukung Persis Solo Tetap Bertahan di BRI Liga 1
-
Marak Terjadi di Bali Padahal Dilarang, Apa Itu Praktik Nominee?
Tag
Terpopuler
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- Media Asing Soroti Pernyataan Maarten Paes Soal Kualitas Emil Audero
Pilihan
-
Harga Kripto PI Network Naik Signifikan dalam 24 Jam, Ini Prospeknya
-
Bojan Hodak Tinggalkan Persib Bandung
-
Catatkan Rekor MURI, Ini Cerita Buka Puasa Bersama Terpanjang di Solo
-
Baru 2 Bulan, Penjualan Denza D9 Sudah Kalahkan Alphard di Indonesia
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
Terkini
-
Kapolres Ngada Jadi Tersangka, Posisinya Digantikan Kapolres Nagekeo
-
MinyaKita NTB Diduga Kurang Takaran: Polisi Bergerak
-
Jadwal Imsakiyah 14 Ramadan 1446 H Untuk Denpasar, Jumat 14 Maret 2025
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah