SuaraBali.id - Piramida makanan sering orang Indonesia menyebutnya dengan tumpeng gizi, karena bentuk piramida makanan ini seperti tumpeng. Apa yang dimaksud dengan piramida makanan?
Pramida makanan adalah pedoman pola makan sehat yang digambarkan melalui 4 laipasn dengan tujuan untuk menyeimbangkan gizi dan porsi makanan harian.
Dengan mengetahui struktur piramida makanan bisa menerapkan pola makan yang sehat dan bergizi untuk menentukan nutrisi. KEMENKES RI saat ini telah menggunakan piramida makanan untuk mengganti pola hidup sehat 4 sehat 5 sempurna.
Memahami isi piramida makanan dengan gizi seimbang, berikut isi piramida makanan mulai dari dasar hingga puncak yang dapat kita pahami struktr dalam piramida makanan dan juga dapat kita terapkan dalam sehari-hari.
Berikut isi piramida makanan:
1. Mengkonsumsi makanan pokok yang beraneka ragam
Makan pokok adalah makan utama yang berkarbohidrat yang dikonsumsi setiap hari. Contoh makanan berkarbohidrat yaitu nasi, jagung, singkong, ubi dan sagu.
2. Mengkonsumsi lebih banyak makanan sumber serat
Makanan berserat ini bisa dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan bagaian terpebting dalam mewujudkan pola makan bergizi dan seimbang. Dalam sehari porsi untuk mengkonsumsi sayuran dan buah adalah 400 gram.
Baca Juga: Apa Saja Makanan 4 Sehat 5 Sempurna yang Terbaru?
3. Mengkonsumsi makanan tinggi protein sebgai lauk-pauk
Lauk pauk adalah kelompok makanan yang berportein tinggi, yang terdiri dari protein hewani dan protein nabati. Bahan makanan yang mengandung protein hewani sebagai berikut daging sapi, daging ayam, ikan dan masih banyak lagi.
Sedangkan protein nabati yaitu tahu, tempe yang terbuat dari kacang-kacangan seperti kacang kedelai. Porsi untuk lauk pauk sebanyak 2-4 porsi dalam sehari. 1 porsi lauk pauk setara dengan 1 potong ayam.
4. Membatsi mengkonsumsi makanan yang mengandung gula, garam, dan, lemak.
Makanan yang mengandung gula, garam, dan lemak menempati puncak piramida makanan, sehingga hanya boleh mengkonsumsi dalam jumlah sedikit.
Karena, jika mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan akan beresiko menimbulkan beragam masalah kesehatan pada perkembangan tubuh.
Tag
Berita Terkait
-
Nikmati Sup Betawi: Sajian Hangat yang Kaya Nutrisi untuk Keluarga
-
Benarkah Makanan Segar Selalu Lebih Baik dari Makanan Beku?
-
Hasil Penelitian: Nutrisi Tepat Sejak Dini Bisa Pangkas Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat
-
Jangan Anggap Remeh, Ini 7 Sinyal dari Tubuh Kalau Kamu Kurang Nutrisi
-
Panduan Nutrisi Anak: 7 Makanan Super yang Wajib Ada di Menu Harian
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Layanan BRI Mampu Jangkau Wilayah 3T Berkat Roket Ariane 5 dari Pusat Antariksa Guyana
-
Bukan Hanya ATM, AgenBRILink Jadi Layanan Andalan BRI untuk Tembus ke Daerah Pelosok
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025