Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 15:55 WIB
Suasana di sekitar Jalan Legian, Kuta, Bali, Selasa 12 Oktober 2021. Foto : Suarabali.id

SuaraBali.id - Akibat pandemi covid-19 yang menyerang Bali mengakibatkan sektor pariwisata yang jadi jantung ekonomi Sebagian besar masyaralat pulau dewata terpuruk. Hal ini berdampak terhadap usaha transportasi, khususnya mereka para anggota Organda Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bali.

Ratusan pengusaha yang tergabung dalam Organda Bali banyak yang terpaksa menjual kendaraannya karena tak mampu lagi membayar kredit. Hal ini disebabkan kunjungan wisatawan asing ke Bali yang minim sehingga pelanggannya pun berkurang drastic.

Wakil Ketua Organda Bali, Nyoman Arthaya Sena menyampaikan hal itu belum lama ini di Badung. "Tentu sangat memukul 300 perusahaan baik berupa PT maupun Koperasi. Dapat dikatakan telah hancur usahanya selama Pandemi," jelasnya.

Jika dipersentasekan hampir 70% kendaraan telah dijual dikarenakan, para anggota tidak mampu lagi membayar kredit kendaraan.

"Sebagian besar para anggota memang telah mengembalikan ke lembaga keuangan. Ya, cukup banyak perusahaan frustasi atau telah matisuri dalam keadaan tersebut," ujarnya sebagaimana diwartakan beritabali.com - Jaringan Suara.com.

Jika dilihat total kerugian dialami anggota kurang lebih mencapai triliunan. Dengan dibukanya pariwisata di Bali tentu memberi angin segar bagi pelaku usaha baru.

"Tentu ini akan mampu memberi semangat ke pelaku usaha lama dikarenakan para anggota lama dapat bernostalgia kembali di saat-saat kondisi ramai kunjungan ke Bali," pungkas Arthaya Sena.

Load More