SuaraBali.id - Salah satu pelaku pengeroyokan di Lumintang, Denpasar, Bali yang sempat viral di media sosial masih DPO alias buron. Buron tersebut adalah Imam yang menjadi satu anggota pengeroyokan bermodus jual beli mobil.
Adapun dua rekannya Andi Masait alias Asep (42) dan Oter Ali (55) sudah dimasukan ke penjara. Santer terdengar, Imam sempat mengaku anggota buser Polda Bali.
Menurut Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi pihaknya sampai saat ini masih mengejar Imam. Jika sebelumnya diperoleh informasi Imam sempat mengaku anggota buser Polda Bali, pascakejadian.
Namun informasi tersebut masih simpang siur.
"Tapi bisa saja dia mengaku seperti itu untuk membohongi masyarakat di sekitar TKP sehingga bisa kabur," bebernya kepada wartawan, Kamis 28 Oktober 2021 seperti diberitakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.
Iptu Sukadi menambahkan, semua itu pasti akan terungkap jika pelaku Imam tertangkap. Pihaknya meminta masyarakat bersabar dan amggota reskrim masih berusaha keras mencarinya.
Teranyar, Kapolsek Denpasar Utara (Denut) Iptu Putu Carlos Dolesgit, mengatakan tidak hanya Polsek Denpasar Utara yang memburu Imam. Tetapi Tim Gabungan bersama Polresta Denpasar, bahkan Polda Bali. Diharapkan dengan upaya ini, kasus tersebut dapat segera dituntaskan.
Sementara dari pengakuan para tersangka Andi Masait alias Asep, 42, dan Oter Ali, 55, yang dibeberkan dalam rilis pers di Mapolsek Denut Rabu (27/10) sampai saat ini masih didalami polisi.
"Sebab korban I Made Pande Windu Merta, 28, membantah pengakuan tersangka," tandasnya.
Dijelaskan, pelaku Asep mengaku mobil Toyota Yaris miliknya yang digadaikan, dijual oleh korban. Sehingga dia memancing korban dengan mobil Toyota Innova sewaan. Mobil itu dihargai murah agar bisa bertemu di TKP untuk menanyakan keberadaan mobilnya.
"Namun malah terjadi ketegangan berujung pengeroyokan," ujarnya.
Kapolsek Denut, Iptu Carlos Dolesgit mengakui itu baru alibi para tersangka dan perlu dibuktikan. Sementara korban yang membantah mengaku bahwa dirinya sama sekali tak ada menyewa bahkan menjual mobil pelaku.
Pertemuan mereka pun baru terjadi saat pria asal Kediri, Tabanan itu hendak membeli mobil dari mereka.
"Pembuktian memerlukan BAP, siapa yang berbohong nanti pasti diketahui lewat penyidikan," tutupnya.
Berita Terkait
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali