Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 03 Oktober 2021 | 17:19 WIB
ilustrasi pembelajaran tatap muka

SuaraBali.id - Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM di Kabupaten Karangasem, Bali kembali digelar Senin (4/10/2021) besok. Dinas Pendidikan setempat untuk sementara masih meniadakan pemungutan pengadaan perlengkapan sekolah hingga uang gedung

Seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem, I Wayan Sutrisna saat dikonfirmasi Sabtu, (02/10/2021) bahwa sejauh ini belum ada perubahan terkait dengan kebijakan Bupati Karangasem tersebut kendati akan memulai PTM. 

"Sejauh ini kebijakan Bupati masih tetap dilaksanakan, memang kemarin saat rapat dengan MKKS SMP sempat membicarakan terkait dengan pengadaan seragam, tetapi dengan kondisi Pandemi seperti saat tentunya kita harus sikapi dengan bijak dulu, ekonomi masih sulit, sekarang kita apa adanya dulu dilaksanakan, nanti ketika ekonomi sudah jalan baru di sana kembali dilanjutkan," jelas Sutrisna seperti dikutip dari Beritabali.com. 

Dinas Pendidikan sendiri berharap agar ada seragam, meski belum lengkap minimal seragam standar dulu seperti seragam siswa SMP atasannya berwarna putih dan bawahnya berwarna biru.

Baca Juga: Takluk dari Wakil DKI, Atlet Taekwondo Bali Harus Puas Raih Medali Perak di PON Papua

"Nah untuk tambahan seragam yang lain seperti tas dan sepatu bisa belakangan setelah ekonomi masyarakat membaik. 
Kalau bisa seragam yang utama dulu seperti baju dengan celana standarnya saja, untuk yang lainnya belakangan, jangan sampai terlalu besar membebani masyarakat," harapnya. 

Hanya saja, Sutrisna kembali menegaskan semua itu baru sebatas pembicaraan saja belum disikapi lebih lanjut karena tentunya  perlu dilakukan rapat kembali.  

Ia menjelaskan bahwa yang terpenting saat ini adalah bagaimana siswa - siswa bisa belajar dulu dengan baik. 

"Sekarang yang utama bagaimana kita bisa belajar dulu. Dengan situasi Pandemi seperti saat ini, kasihan beban orang tua sangat berat, belum yang lokasinya jauh untuk transportasinya, sekarang agar dijalani saja dulu sambil melihat situasi ekonomi, mungkin nanti setelah setahun sekolah," tandas Sutrisna.

Baca Juga: Lewati Batas Masa Tinggal, WNA Asal Kanada Dideportasi dari Bali

Load More