Sejumlah Mahasiswa Universitas Richmond, Virginia, Amerika Serikat mempelajari gamelan dalam kegiatan Indonesian Day and Cultural Fair yang digelar pada 21-22 September 2021. Kegiatan tersebut merupakan upaya KBRI Washington DC untuk meningkatkan pengetahuan publik AS mengenai Indonesia melalui seni, budaya, serta musik. - (ANTARA/KBRI Washington)
Beberapa pengunjung tidak dapat menyembunyikan rasa kagumnya melihat pertunjukan tersebut. Yang menarik, beberapa di antaranya rela mengemudi selama berjam-jam, demi menyaksikan aksi Gamelan Çudamani secara langsung.
“Konser dan kegiatan promosi ini sangat unik. Saya sering datang ke berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh negara-negara lain di Richmond, tapi tidak ada yang sangat lengkap dan menarik seperti ini. Saya harap ini dapat dilakukan secara regule," ujar Benjamin, salah seorang pengunjung yang juga mahasiswa jurusan teater di UR. [ANTARA]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran