SuaraBali.id - Peristiwa pemberontakan 30 September 1965 yang ditandai pembunuhan dan penculikan jenderal menyisakan sejumlah persoalan di antaranya yakni upaya pemberangusan seluruh kader dan simpatisan PKI yang diklaim sebagai dalang peristiwa tersebut. Salah satunya seperti yang terjadi di Bali.
Suatu pagi, di RSUP Sanglah Denpasar, Bali, segerombolan orang berpakaian hitam bersenjata klewang dan bedil masuk halaman rumah sakit Sanglah. Pegawai Rumah Sakit Umum Pemerintah Sanglah sempat dibuat gempar dengan kehadiran mereka yang kemudian diketahui merupakan para tameng atau algojo pemburu PKI.
Komandan Tameng meminta kepada Direktur RSUP Sanglah dr Anak Agung Made Djelantik untuk menyerahkan 6 pasien yang tercatat dalam daftar yang mereka buat. Keenam pasien tersebut menurut komandan tameng adalah simpatisan PKI.
Dokter Djelantik menolak permintaan komandan tameng.
Baca Juga: Situasi Mulai Kondusif, Menparekraf Siapkan Bali Untuk Wisatawan Mancanegara
"Selama para pasien masih dalam perawatan di rumah sakit, maka mereka adalah tanggung jawab saya" jawab dr Djelantik seperti dikutip dari beritabali.com.
"Saya tidak bisa menyerahkan mereka selama mereka masih dirawat. Mereka sudah menyerahkan nasib mereka ke tangan saya sejak masuk rumah sakit. kalau mereka sudah selesai dirawat dan berada di luar lingkungan rumah sakit, maka mereka bukan tanggung jawab saya lagi," tambahnya.
Mendengar jawaban yang tegas, para tameng berpandangan sesaat dan kemudian berpamitan tapi masih menyisakan pertanyaan besar apa yang bakal mereka lakukan. Kabar ini kemudian menyebar di RSUP Sanglah dan membuat ke-6 orang pasien yang dicari menjadi stres. dr Djelantik kemudian memberi intruksi supaya keenam pasien tersebut diperpanjang masa perawatannya. Agar jangan keluarkan mereka walau sudah sembuh sampai kondisi politik membaik.
Tapi ketakutan pasien tak terbendung. Sebagian dari mereka melarikan diri bersama keluarganya untuk bersembunyi. Ketakutan juga dirasakan pasien lain dan petugas kesehatan tak terkecuali dr Djelantik sebagai Direktur rumah sakit yang menghalangi penangkapan pasien.
Malam hari kediaman dr Djelantik digedor beberapa orang berpakaian hitam-hitam. Mereka mengatakan akan membawa dr Djelantik karena ada komandan tameng yang sedang sakit. dr Djelantik kemudian berangkat ke tempat komandan tameng. Ternyata komandan tameng sedang menggigil demam karena malaria. Jangankan menebas kepala orang, bangun dari tempat tidur saja tidak bisa.
Baca Juga: Yogyakarta dan Bali Jadi Tempat Lahir Seniman Indonesia, Ahli Otak Ungkap Alasannya
Berita Terkait
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Tiket Ludes 2,5 Bulan, OPPO Run 2024 Sukses Gelar Event Olahraga di Bali
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2