SuaraBali.id - Berbincang tentang sejarah Kota Negara Bali, pasti tak lepas dari peran strategis sosial budaya dan keberadaan Puri Agung Negara. Mulai masa kerajaan, merebut kemerdekaan hingga mempertahankan kemerdekaan, puri yang berada di jantung kota itu memiliki tugas dan fungsi strategis dalam kehidupan masyarakat Bali pada umumnya dan Kabupaten Jembrana pada khususnya.
Dikutip dari Beritabali.com, jaringan SuaraBali.id, Puri Agung Negara mendapatkan pengakuan dari masyarakat bahwa di tempat inilah sejarah Kota Negara di Jembrana dimulai.
Salah satu buktinya adalah potrer-potret yang berkaitan dengan eksistensi Puri Agung Negara di masa 1920-an hingga 1960-an.
Termasuk di antaranya sejumlah koleksi foto dari Raja VII Puri Agung Negara, AA Bagus Negara dan Gubernur Bali pertama, Anak Agung Bagus Sutedja yang terpasang di bangunan paviliun puri itu.
Bagi tamu yang berkunjung ke Puri Negara, bisa dilihat total ada belasan foto masa lalu berisi kegiatan di puri saat itu.
Setiap foto yang ada memiliki cerita yang sangat panjang. Bukan hanya terkait puri, melainkan foto-foto lama di wilayah Jembrana, seperti di Candikusuma, Moding hingga Pengambengan.
Menurut Anak Agung Bagus Gede Hari Sutedja, keberadaan Puri Agung Negara ini dibuktikan dengan keberadaan raja VII bernama Anak Agung Bagus Negara dan memiliki keturunan bernama Anak Agung Sutedja. Anak Agung Sutedja ini adalah Gubernur Bali pertama.
Selain itu, Puri Agung Negara saat itu sudah menjalankan prinsip toleransi yang sangat tinggi saat itu. Sehingga terlahir istilah Nyama Bali dan Nyama Slam.
"Puri Negara sejak saat itu sudah memiliki rasa toleransi tinggi dengan agama lainnya. Harmonisasi dan komunikasi yang bagus antar umat yang saling berdampingan sudah terjalin saat itu," terang Anak Agung Bagus Gede Sutedja di antara pengambilan gambar film dokumenter Minggu (12/9/2021).
Baca Juga: Wisata Bali: Nostalgia dalam Sebungkus Nasi Jinggo
Tak dapat dipungkiri Puri Agung Negara menjadi salah satu pusat dari sejarah Jembrana, budaya, sejarah, sumber, hingga tempat bagi siapapun yang ingin mencari informasi.
Jika dilihat dari segi arsitektur, Puri Agung Negara mulai bangunan depan (paviliun), hingga di bagian tengah masih mempertahankan arsitektur Belanda. Meskipun sebagian besar arsitektur Belanda, tetapi tidak mengesampingkan ciri khas puri.
Tag
Berita Terkait
-
Srikandi Lintas Iman Yogyakarta Rayakan Natal Bersama, Bukti Kerukunan Antar Umat Beragama
-
Luhut Mau Bereskan Wisata Bali: Kelab Telanjang Mau Dikurangi
-
Review Film Babel, Tentang 4 Peristiwa di 3 Benua yang Saling Berkaitan
-
Pantai Tanah Barak, Menikmati Keindahan Pantai di Balik Tebing Kapur
-
4 Rekomendasi Destinasi Wisata Bali, Cocok Untuk Liburan Sekolah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bukan Hanya ATM, AgenBRILink Jadi Layanan Andalan BRI untuk Tembus ke Daerah Pelosok
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun