SuaraBali.id - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam persidangan kasus peredaran sabu-sabu dengan terdakwa Vony Jayanti mengajukan tuntutan 20 tahun penjara.
Tuntutan tersebut disampaikan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali pada Selasa (14/9/2021).
"Terdakwa dalam perkara ini secara tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I bukan jenis metamfetamina seberat 127,85 gram netto," kata Jaksa Penuntut Umum I Dewa Gede Anom Rai seperti dikutip Antara pada Selasa (14/9/2021).
Jakse mengenakan dua pasal kepada terdakwa, yakni Pasal 114 ayat (2) Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 112 ayat (2) Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Baca Juga: Emak-emak Nekat Nyambi Dagang Sabu-sabu, Wati Dicokok Polisi
Jaksa Anom menjelaskan, dalam dakwaannya, terdakwa awalnya mengenal seseorang bernama Gatep melalui media sosial facebook sejak Desember 2020.
Kemudian, keduanya mulai berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp. Saat itu, terdakwa menyampaikan keluhan kepada Gatep mengenai kebutuhan biaya untuk pengobatan orang tua dan biaya hidup sehari-hari.
Dari keluhan terdakwa, Gatep menawarkan pekerjaan sebagai pengedar narkotika jenis sabu-sabu dan terdakwa menyetujuinya.
Sejak terdakwa menyetujui sebagai pengedar narkotika jenis sabu-sabu sudah tiga kali mengambil dan mengedarkan narkotika yang diberikan oleh Gatep.
Paket pertama dan kedua yang diedarkan sudah habis. Sedangkan paket yang ketiga baru sebagian diedarkan.
Baca Juga: Edar Sabu, IRT di Pesisir Selatan Diciduk Polisi
Dalam persidangan juga diungkap, jika terdakwa mengedarkan narkotika jenis sabu-sabu di sekitar Kota Denpasar sesuai alamat yang ditentukan oleh Gatep.
Selama menjadi pengedar terdakwa sudah mendapat imbalan sebanyak Rp 1.900.000, diberikan dalam dua tahap melalui transfer bank.
Sebelumnya, terdakwa ditangkap pada Minggu (9/5/2021) sekira pukul 00.15 Wita di rumah kos, Jalan Kembang Matahari Nomor 111, Br Ketapian Kelod, Desa/Kelurahan Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar.
Saat digeledah ditemukan beberapa paket sabu-sabu dalam kotak handphone, dalam tas, dalam tabung dan dalam jaket milik terdakwa.
Setelah dilakukan penimbangan, berat keseluruhan paket kristal bening yang diduga mengandung narkotika jenis sabu-sabu mencapai 143,04 gram brutto atau 127,85 gram netto yang dibuat menjadi 124 paket.
Berita Terkait
-
Liburan Hemat di Denpasar dengan 10 Promo BRI, dari Kafe Hits sampai Belanja Gadget!
-
Ugal-ugalan Tabraki Banyak Pengendara di Tangerang, JFN Ternyata Bawa Sabu Sambil Nyetir Truk
-
Waspada! Pengedar Kini Pakai Kemasan Susu UHT buat Simpan Sabu-sabu
-
Andrew Andika Dinyatakan Positif Sabu Setelah Tes Kesehatan di Polres Jakbar
-
5 Anggota Polres Barelang Ikut Dicokok Terkait Kasus Kompol SN dkk Diduga Tilap Barbuk 1 Kg Sabu, Gimana Nasibnya?
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang