Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Senin, 06 September 2021 | 19:14 WIB
Ilustrasi warga melintas di depan sebuah rumah yang rusak dan tertimbun material lumpur dan pasir usai terjadi banjir bandang. [ANTARA FOTO/Basri Marzuki]

SuaraBali.id - Tim SAR gabungan kesulitan menemukan seorang korban banjir bandang dan longsor bernama Mikael Jeko (40), akibat tebalnya lumur dan batuan yang longsor.

Bencana alam longsor dan banjir bandang terjadi di desa Malapedho, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, NTT.

"Tim SAR masih terus melakukan pencarian," kata Kasat Reskrim Polres Ngada Iptu. I Ketut Rai Artika dilansir dari Antara, Senin (6/9/2021).

Ia mengatakan saat ini sudah ada dua korban hilang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Dua korban itu adalah seorang balita dan satu lagi adalah seorang ibu sedang mengandung lima bulan.

Baca Juga: Kibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Bawakaraeng, 2 Pendaki Meninggal Dunia

Ibu yang mengandung lima bulan itu adalah istri dari Mikael Joko, yang saat banjir bandang rumahnya ikut terseret oleh banjir.

"Proses pencarian juga sudah diperluas, dari semula hanya di daratan, kini tim sudah dibagi dua dengan pencarian hingga ke laut," ujar dia.

Untuk mengali lumpur yang tebal dan batuan saat longsor, tim SAR mengerahkan tiga unit alat berat.

Sebelumnya diberitakan longsor dan banjir bandang terjadi di desa Malapedho, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada pada Sabtu (4/9) dini hari.

Akibat bencana itu, seorang anak ditemukan meninggal, satu anak lagi ditemukan selamat, namun kaki kirinya patah.

Baca Juga: Kronologi Bocah Perempuan Dumai Hilang Misterius di Bukit Jin

Sementara korban suami istri yang hilang, hingga kini yang baru ditemukan istrinya, sedangkan suaminya hingga kini masih terus dicari.

Load More