SuaraBali.id - Apa saja tanda-tanda kecanduan diet. Sebab sebagian besar orang pasti ingin berat badan tubuh yang ideal, sehingga melakukan olahraga dan berbagai jenis diet.
Tapi, tak banyak yang sadar bahwa seseorang bisa mengalami kecanduan diet.
Meskipun memiliki berat badan yang ideal dan sehat itu baik.
Tapi, Terlalu terobsesi olahraga dan kecanduan diet bisa berdampak buruk pada kesejahteraan emosional Anda.
Baru-baru ini, penyanyi Beyonce mengaku menderita masalah kesehatan mental karena pola dietnya. Ia mengaku telah menghabiskan Terlalu banyak waktu untuk menjalani diet.
Para ahli di klinik rehabilitasi Delamere Health di Cheshire, menyebut pola diet yang dijalani oleh penyanyi Beyonce demi menjaga berat badannya dikenal sebagai 'budaya diet'.
Singkatnya, budaya diet mengaku pada keyakinan bahwa tubuh yang kurus lebih baik untuk kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari dirinya mengalami budaya diet setiap hari.
Tanda-tanda kecanduan diet
Beberapa orang yang mengalami kecanduan diet mungkin tidak menyadari kondisinya. Padahal, kecanduan diet bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik seseorang.
Baca Juga: PPKM Level 3 DKI: Olahraga di Luar Ruangan Boleh, Begini Aturannya
Berikut ini dilansir dari The Sun, tanda-tanda kecanduan diet yang harus diwaspadai.
- Olahraga untuk membakar sejumlah kalori tertentu
- Mengikuti pola diet ketat
- Mengurangi atau menghindari kelompok makanan yang dianggap buruk untuk berat badan, seperti gula, lemak atau produk susu
- Mengalami rasa bersalah atau malu karena mengonsumsi makanan yang harusnya dihindari
- Menekan nafsu makan menggunakan nikotin, minum air atau kopi
- Menghindari lingkungan sosial yang membutuhkan konsumsi makanan
- Menyimpan emosi dan perasaan negatif yang kuat terhadap citra tubuh
- Sering menimbang berat badan tubuh dan mengubah perilaku berdasarkan hasilnya
- Memiliki kecemburuan dengan orang lain karena berat badan
Dampak kecanduan diet
Diet terus-menerus hingga kecanduan bisa berdampak buruk pada kesejahteraan mental dengan memicu pikiran obsesif dan negatif terhadap makanan dan olahraga tertentu.
Seseorang mungkin juga berpikir olahraga harus dilakukan untuk membakar kalori setelah mengonsumsi makanan tertentu. Selain itu, mereka cenderung lebih fokus pada makanan rendah kalori daripada makanan bergizi.
Alih-alih berat badan menurun dan tubuh lebih sehat, kecanduan diet bisa menambah berat badan dan meningkatkan kebiasaan makan tidak teratur. Bahkan, kecanduan diet bisa menyebabkan dismorfia tubuh, gangguan makan, dan penyakit kesehatan mental umum lainnya.
Berita Terkait
-
Tren Baru Gaya Hidup Urban: Olahraga Santai Penuh Warna, Dorong Kebersamaan
-
Diproduksi Studio Baru, Ace of the Diamond Act II S2 Siap Tayang April 2026
-
Dua Emas dari Kolam Renang! Donovan Yusuf dan Masniari Wolf Angkat Perolehan Medali Indonesia
-
Kenapa Kaki Kram Saat Lari dan Bagaimana Mengatasinya? Ini Kata Dokter Tirta
-
Lampu Kuning untuk Cabor Minim Medali, Menpora Siapkan Sistem Promosi-Degradasi Usai SEA Games 2025
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun