Scroll untuk membaca artikel
Liberty Jemadu
Selasa, 24 Agustus 2021 | 00:06 WIB
Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengatakan video viral pengeroyokan warga sipil oleh TNI terjadi di Buleleng, Bali pada Senin (23/8/2021). [Antara/Ayu Khania Pranisitha/2021]

SuaraBali.id - TNI pada Senin malam (23/8/2021) buka suara terkait video viral yang menggambarkan pengeroyokan atas warga sipil di Desa Sidatapa, Kabupaten Buleleng, Bali.

Kepala Penerangan Korem 163/Wira Satya, Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin pukul 08.00 Wita di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.

Insiden itu dipicu oleh pemukulan terhadap Komandan Kodim 1609/Buleleng oleh warga yang menolak untuk menjalani tes swab antigen, demikian kata Sukertia seperti dilansir dari Antara.

"Sempat (oknum masyarakat) itu menolak swab antigen ketika diberi penjelasan oleh Dandim dan menahan mereka untuk tetap dites antigen, dari belakang pelaku ini memukul Dandim hingga secara spontan ada aksi saling pukul antara aparat dan oknum masyarakat itu," kata Sukertia.

Baca Juga: Viral Sejumlah Pria Berseragam TNI Aniaya Warga, Netizen Minta Klarifikasi Panglima

Ia bercerita bahwa saat pelaksanaan swab antigen, dua orang anak muda melintas menggunakan satu sepeda motor dengan tidak memakai masker.

Anggota Tim Nanggala dari Kodim yang bertugas melakukan swab antigen lalu berusaha menghentikan kedua anak muda itu. Namun keduanya tidak berhenti dan justru menabrak salah satu anggota Kodim hingga menyebabkan tangannya lecet.

Kedua pemuda tersebut lalu diburu oleh anggota BKO dari Raider 900/SBW Pratu Gagas Ribut Supriantoko, namun tidak terkejar.

"Sekitar 5 menit kedua pemuda kembali mendatangi Pratu Gagas Ribut Suprianto dan menanyakan dengan nada menantang dan suara kencang, 'Kenapa-kenapa kamu memanggil saya?'. Dijawab oleh anggota, 'Kenapa kamu menabrak anggota?'," kisah Sukertia.

Kedua pemuda itu lalu dibawa aparat menghadap Dandim 1609/Buleleng untuk dites swab antigen. Kata Sukertia, tes dilakukan dekat rumah kedua pemuda tersebut.

Tetapi kemudian datanglah sekitar lima orang anggota keluarga kedua pemuda tadi dan berusaha menghalangi proses tes swab. Dandim 1609/Buleleng kemudian memerintahkan anggotanya untuk tetap menahan kedua pelaku untuk dites swab antigen.

"Namun secara tiba-tiba Dandim 1609/Buleleng dipukul kepala bagian belakangnya oleh oknum warga bernama Kadek D yang masih berstatus sebagai mahasiswa dengan menggunakan tangannya. Melihat hal itu Pratu Gagas Ribut Supriantoko mengamankan pelaku, tapi karena ada perlawanan maka secara spontan terjadi saling pukul antara anggota dengan oknum masyarakat," jelasnya.

Setelah adanya kejadian tersebut, pelaku dibawa kembali ke rumah oleh keluarganya dan Dandim 1609/Buleleng mengupayakan untuk melaksanakan mediasi dalam penyelesaian masalah ini.

Load More