Perlawanan rakyat Maluku mulai terlihat pasca kembalinya Belanda untuk menjajah kedua kalinya.
Saat itu juga masyarakat sekitar mempercayakan Thomas Matulessy sebagai pemipin pemberontakan terhadap Belanda.
Perlawanan yang dilakukan oleh Kapitan Pattimura dan segenap rakyat Maluku berbuah manis. Mereka berhasil merebut benteng Duustede dari pasukan Belanda. Seluruh pasukan Belanda berhasil dilumpuhkan.
Akhir Hayat Kapitan Pattimura
Pasca perebutan benteng Duustede yang dipimpin oleh Kapitan Pattimura membuat pihak Belanda murka.
Pada saat itu pula Belanda berhasil kembali merebut benteng tersebut dan menangkap Kapitan Pattimura. Kejadian ini menjadi malapetaka bagi bangsa Indonesia.
Setelah penangkapan, Kapitan Pattimura dibawa menuju Ambon untuk ditahan agar tidak ada lagi perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Maluku.
Di tengah masa pengasingannya Kapitan Pattimura sempat dibujuk oleh Belanda agar mau bekerja untuk meraka. Namun Pattimura tetap bulat dengan tekadnya untuk memerdekakan masyarakat Maluku.
Keteguhan pendirian yang ditunjukkan oleh Kapitan Pattimura memicu kemarahan Belanda. Akhirnya, Belanda menjatuhkan hukuman mati kepada Kapitan Pattimura.
Baca Juga: Ica Puspita, Mayat Ibu Hamil 9 Bulan Membusuk di Kost Pattimura Berusia 19 Tahun
Bahkan sehari sebelum Kapitan Pattimura dieksekusi ia sempat ditawarkan lagi untuk membelot kepada pihak Belanda. Lagi-lagi Kapitan Pattimura menolak, ia tetap membela tanah air Indonesia sampai akhir hayatnya.
Kapitan Pattimura dinobatkan secara resmi sebagai pahlawan nasional Indonesia pada 6 November 1973 berdasarkan SK yang diturunkan oleh Presiden No 087/1973.
Demikian adalah ulasan tentang biografi Kapitan Pattimura dan sepak terjang berjuang bersama masyarakat Maluku. Semoga dapat memberikan pengetahuan baru untuk anda.
(Dhea Alif Fatikha)
Tag
Berita Terkait
-
Polemik Gelar Pahlawan pada Soeharto, Sultan: Semua Mantan Presiden yang Telah Berpulang, Layak
-
Ketika Penghargaan Jadi Alat Propaganda: Negara Harus Tahu Batasnya
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Bukan Hanya ATM, AgenBRILink Jadi Layanan Andalan BRI untuk Tembus ke Daerah Pelosok
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun