"Sakit tua, sudah biasa. Ulian ngangsang ulian demen," ungkapnya bijak.
Ayah enam anak ini memiliki beban yang cukup berat sepeninggal dua anak lelakinya. Made Regug tinggal bersama dua menantu dengan enam cucu.
Sementara anak ketiganya I Nyoman Setiawan yang meneruskan kesenian topeng tinggal terpisah namun masih satu banjar.
Naik perahu untuk pentas di Nusa Penida
Made Regug menuturkan, sejak 1974 sudah mulai menari Topeng Pajegan bersama seniman masa lalu seperti Made Kakul.
Seluruh Bali sudah pernah ia sambangi termasuk empat kali ke Nusa Penida. Transportasi zaman dahulu tak secanggih saat ini, sehingga Made Regug mesyi menaiki perahu.
Perjalanan ditempuhnya selama berjam-jam untuk tiba di Nusa Penida.
"Nak adeng-adeng to, mekelo di perahu," kisahnya.
Selain itu, Made Regug juga berkesempatan pentas topeng di Surabaya, Lombok dan Jepang atas permintaan pemerintah.
Baca Juga: Selain Sedapkan Hidangan, Bumbu Bali Bisa Menjadi Pengawet Makanan dan Cegah Keracunan
"Saya lupa tahun berapa, yang jelas acara festival topeng. Kalau yang di Jepang sekitar tahun 2000-an,” jelas Made Regug.
Bila ke Nusa Penida naik perahu berjam-jam, untuk pementasandi sekitar tempatnya bermukim ia juga menyiapkan alat transportasi sendiri.
Tidak seperti sekarang di mana seniman pentas topeng dijemput mobil, ia naik sepeda sendirii untuk tiba di tempat tujuan. Bahkan berangkatnya bisa sehari sebelum pentas.
"Yen ke Klungkung, jam 4 sore sampun berangkat. Kal pentas buin manine," terangnya.
Namun semuanya tidak membuatnya berkecil hati, sebab penghargaan terhadap seniman topeng pada waktu itu sangat tinggi.
"Baru tiba di lokasi sudah dilayani dengan baik, katung dibawakan dan tidak pernah diberikan nasi bungkus, pasti mewadah wanci," kenang Made Regug.
Tag
Berita Terkait
-
Aksi River Clean Up di Bali
-
Obituari Kwik Kian Gie: Benteng Terakhir Nurani Ekonomi Indonesia Itu Telah Berpulang
-
Keramas Beach, Pesona Pantai Berpasir Hitam di Gianyar Bali
-
Potret Timnas Indonesia Latihan Perdana Jelang Hadapi China dan Jepang
-
Ricky Siahaan: Dedikasi Maksimal pada Musik hingga Akhir Hayat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran