Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Kamis, 29 Juli 2021 | 16:08 WIB
Ilustrasi: salah satu ruang pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Antara/Nirkomala)

SuaraBali.id - Dinas Kesehatan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan tingkat keterisian ruang ICU pada 13 rumah sakit di Kota Mataram mencapai 65 persen.

"Saat ini kondisi ruang ICU pada 13 rumah sakit di Kota Mataram mencapai 65 persen lebih, sedangkan untuk ruang isolasi baru terisi di bawah 25 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Usman Hadi, Kamis (29/7/2021).

Sebanyak 13 rumah sakit (RS) di Kota Mataram tersebut antara lain, RSUD Kota Mataram, RS Unram, RS Bhayangkara, RSAD Wira Bhakti, RSI Siti Hajar, RS Harapan Keluarga, dan RS ST Antonius.

Menurutnya, tingginya tingkat keterisian ruang ICU tersebut karena pasien Covid-19 yang dirawat tidak saja warga Kota Mataram melainkan pasien luar kota yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Mataram.

Baca Juga: Lengkap! Kisah Viral Korik Akbar Nikahi 2 Janda Sekaligus dalam Sehari di Desa Kuta

"Karena kita menjadi salah satu rumah sakit rujukan, kita tidak boleh pilah-pilah pasien yang akan dirawat. Jadi semua pasien dari kabupaten/kota mana saja di wilayah NTB ini bisa dirawat di Mataram," ujarnya.

Terkait dengan itu, pihaknya berencana menambah jumlah ruang ICU agar semua pasien rujukan bisa dilayani dengan maksimal.

Meskipun saat ini informasinya, sejumlah kabupaten sudah menambah ruang ICU. Seperti, Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Lombok Barat (Lobar).

"Harapannya, dengan penambahan ICU di daerah tersebut, jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Mataram bisa berkurang," tuturnya.

Berdasarkan data tim kewaspadaan Covid-19 Provinsi NTB, Rabu (28/7-2021), terjadi tambahan kasus positif baru Covid-19 di Kota Mataram sebanyak 31 orang dan 84 orang sembuh, serta dua meninggal dunia.

Baca Juga: Masyarakat Antusias, Stok Vaksin Covid-19 di NTB Habis

Dengan demikian, pasien Covid-19 yang masih diisolasi tercatat menjadi 739 orang, sembuh sebanyak 4.485 orang, dan 176 meninggal dunia. (Antara)

Load More