SuaraBali.id - Dinas Kesehatan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan tingkat keterisian ruang ICU pada 13 rumah sakit di Kota Mataram mencapai 65 persen.
"Saat ini kondisi ruang ICU pada 13 rumah sakit di Kota Mataram mencapai 65 persen lebih, sedangkan untuk ruang isolasi baru terisi di bawah 25 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Usman Hadi, Kamis (29/7/2021).
Sebanyak 13 rumah sakit (RS) di Kota Mataram tersebut antara lain, RSUD Kota Mataram, RS Unram, RS Bhayangkara, RSAD Wira Bhakti, RSI Siti Hajar, RS Harapan Keluarga, dan RS ST Antonius.
Menurutnya, tingginya tingkat keterisian ruang ICU tersebut karena pasien Covid-19 yang dirawat tidak saja warga Kota Mataram melainkan pasien luar kota yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Mataram.
Baca Juga: Lengkap! Kisah Viral Korik Akbar Nikahi 2 Janda Sekaligus dalam Sehari di Desa Kuta
"Karena kita menjadi salah satu rumah sakit rujukan, kita tidak boleh pilah-pilah pasien yang akan dirawat. Jadi semua pasien dari kabupaten/kota mana saja di wilayah NTB ini bisa dirawat di Mataram," ujarnya.
Terkait dengan itu, pihaknya berencana menambah jumlah ruang ICU agar semua pasien rujukan bisa dilayani dengan maksimal.
Meskipun saat ini informasinya, sejumlah kabupaten sudah menambah ruang ICU. Seperti, Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kabupaten Lombok Barat (Lobar).
"Harapannya, dengan penambahan ICU di daerah tersebut, jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit di Kota Mataram bisa berkurang," tuturnya.
Berdasarkan data tim kewaspadaan Covid-19 Provinsi NTB, Rabu (28/7-2021), terjadi tambahan kasus positif baru Covid-19 di Kota Mataram sebanyak 31 orang dan 84 orang sembuh, serta dua meninggal dunia.
Baca Juga: Masyarakat Antusias, Stok Vaksin Covid-19 di NTB Habis
Dengan demikian, pasien Covid-19 yang masih diisolasi tercatat menjadi 739 orang, sembuh sebanyak 4.485 orang, dan 176 meninggal dunia. (Antara)
Berita Terkait
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Abu Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Bandara Lombok Batalkan Puluhan Jadwal Terbang
-
Kejati NTB Tunda Kasus Korupsi Oknum DPRD, Ada Apa?
-
Indonesia Darurat Kekerasan Seksual, Pria 20 Tahun Sodomi 10 Anak Di NTB
-
WNA Spanyol Dilaporkan Ke Polda NTB, Diduga Terlibat Penipuan Investasi Hotel
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan