Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 23 Juli 2021 | 09:56 WIB
Seekor monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) membawa sampah air minum dalam kemasan yang dilemparkan warga di kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta, Jumat (26/3/2021). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]

“Saya pikir, orang tidak harus khawatir tentang virus ini,” papar kata dr Cennimo.

Menurut CDC, gejala infeksi virus Monkey B memang mirip dengan Covid-19, seperti demam dan kedinginan, nyeri otot, kelelahan, dan sakit kepala.

Pada kasus infeksi berlanjut, pasien mungkin mengalami kulit melepuh di area tubuh yang pernah kontak dengan monyet, dengan gejala-gejala lain berupa sesak napas, mual dan muntah, sakit perut, dan cegukan.

Pada kasus lebih parah, virus yang menyebar dapat menyebabkan pembengkakan otak dan sumsum tulang belakang dengan gejala nyeri, mati rasa, dan gatal-gatal di area infeksi, masalah koordinasi otot, serta kerusakan otak dan kerusakan parah sistem saraf.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kasus Sembuh Covid-19 Kota Bogor Capai 2.163 Pasien

Jika infeksi tergolong parah, biasanya terhitung waktu satu hari hingga tiga minggu untuk pasien virus Monkey B meninggal dunia sejak terpapar. Mengingat, menurut CDC, dari 50 kasus orang yang terinfeksi virus monyet B, sebanyak 21 orang di antaranya meninggal.

Load More