Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 15 Juli 2021 | 11:45 WIB
Personel TNI dan petugas kepolisian memeriksa kelengkapan surat tanda registrasi pekerja (STRP) di pos penyekatan PPKM Darurat Underpass Mampang, Jakarta, Kamis (15/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBali.id - Dampak PPKM darurat Jawa-Bali akan terasa2 pekan lagi. Hingga kini PPKM darurat Jawa-Bali sudah berjalan hampir 1 pekan.

Hal itu dikatakan Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Luhut Binsar Panjaitan. Luhut mengatakan hasil dari PPKM Darurat memang tidak bisa terlihat dalam waktu singkat, masyarakat diminta untuk membatasi diri dari kerumunan dan tetap berada di rumah jika tidak mendesak keluar rumah.

"Sekali lagi, masa inkubasinya ini 2-3 minggu, jadi di dalam 3 minggu ini bisa saja nanti apa yang terjadi, yang kita tidak mau setelah 3 minggu itu jangan ada lagi naik, supaya tidak naik kita harus mengurangi kerumunan, karena kerumunan itu baru nanti kelihatan beberapa waktu ke depan," kata Luhut dalam jumpa pers virtual, Kamis (15/7/2021).

Selain itu, dia menyebut varian delta yang lebih cepat menular juga membuat penambahan kasus positif Covid-19 semakin banyak.

Baca Juga: Pendapatan Rp 300 Juta Tiap Bulan, Bebizie Rugi Ratusan Juta Gegara Covid-19

"Dan ingat delta varian ini sangat-sangat besar penyebarannya, berbagai literatur mengatakan dia bisa 5-6 kali lebih besar penyebarannya," ucapnya.

"Nah ini juga saya pikir patroli-patroli wilayah kita sudah lakukan ya kita berharap nanti bisa membaik," sambung Luhut.

Luhut menyebut agar skenario terburuk ini tidak terjadi, pemerintah sudah mengamankan lebih dari 40 juta vaksin dan akan mempercepat vaksinasi hingga 1 juta suntikan per hari.

Selain itu, pemerintah juga tengah melakukan konversi tempat tidur di rumah sakit, membuat rumah sakit lapangan, hingga menambah tenaga kesehatan dari berbagai kampus.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI itu juga menyebut penambahan pasokan oksigen juga terus dilakukan dengan realokasi produksi 100 persen untuk oksigen medis, hingga impor oksigen dari bantuan internasional.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Pecah Rekor Berturut-turut Selama PPKM Darurat, Begini Jawaban Luhut

Untuk obat-obatan, Luhut mengatakan pemerintah sudah memastikan ketersediaan obat dengan impor dari negara lain untuk stok dalam negeri hingga akhir Juli 2021 yang selanjutnya akan dibagikan secara gratis ke masyarakat.

Diketahui, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 2.670.046 orang Indonesia, kini masih terdapat 443.473 kasus aktif, 2.157.363 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 69.210 jiwa meninggal dunia.

Load More