Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 02 Juli 2021 | 07:30 WIB
Mbak You (instagram)

SuaraBali.id - Mbak You meninggal karena asma. Bahkan pihak keluarga membongkar hasil tes COVID-19 sebelum Mbak You meninggal dunia. Hasilnya Mbak You negatif COVID-19.

Hal itu dikonfirmasi oleh Dini, salah satu anggota keluarga Mbak You. Mbak You meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit atau dalam kondisi death of a ride.

"Oh kalau covid-19 nggak. Karena sebelum dibawa ke rumah sakit, dia udah diswab dulu. Negatif (hasilnya)," ujar Dini ditemui di kawasan Bintaro, Kamis (1/7/2021).

Dini menyebut Mbak You dilarikan ke rumah sakit karena asma akut. Tiga hari sebelumnya, Mbak You pun berjuang melawan sakit asmanya.

"Cuma karena emang udah riwayat asma, sesak napas udah 3 hari, jadinya ya lumayan yang dirasain," ujar dia.

Dini juga membenarkan Mbak You sempat jatuh pingsan di rumah.

Mbak You (instagram)

Hal itu terjadi saat ia duduk di kursi roda dan tak kuat melawan sakit di tubuhnya.

"Iya (jatuh), karena fisiknya udah ngerasain sakit banget jadi tiga hari ini pakai kursi roda terus. Mbak You sendiri yang minta buat gampang aktivitas juga," katanya.

Selain asma, Mbak You juga berjuang melawan sakit lambung yang diidapnya. Karenanya, kondisi fisiknya begitu drop beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Peramal Mbak You Meninggal Bukan Terpapar Covid-19, Tapi Karena Komplikasi Penyakit Ini

"Ada lambung juga. Komplikasinya sih lambung sama asma," ujar dia.

Kabar Mbak You meninggal sebelumnya dibenarkan oleh salah satu karyawannya, Adi. Dia bilang bosnya itu menghembusan napas terakhir di rumah sakit.

Mbak You dimakamkan secara Islam di Bandung, Jumat (2/7/2021) pagi ini. Mbak You tak jadi dimakamkan di Salatiga, Jawa Tengah. Sebab keluarga memutuskan memakamkannya di Bandung, Jawa Barat.

"Saya juga nggak sempat melihat wajah Mbak You tadi ya, datang Mbak You sudah siap-siap dibawa ambulance mau dianter ke Bandung, dimakamkan di Bandung," kata Dini.

Saat ditanya alasan perubahan lokasi, Dini mengaku tak tahu. Ia hanya menegaskan bahwa kebanyakan keluarga memang ada di Bandung. Namun, Dini menduga jarak lokasi yang jauh menjadi salah satu pertimbangan. Sebab, jenazah akan lebih cepat dimakamkan jika di Bandung.

"Kalau ke Salatiga kan makan waktu, kasihan mbak You nya juga," katanya.

Load More