SuaraBali.id - Usai tragedi tenggelamnya KMP Yunicee di Pelabuhan Gilimanuk, Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Irjen Pol Drs Budi Setiyadi melaksana jumpa pers terkait bertempat di Ruang VIP ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (30/06/2021).
Dilansir dari Beritabali,com, Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan didampingi oleh Polair Mabes Polri, Basarnas Bali, Direktur Oprasional Jasa Raharja, TNI AL, dan pihak ASDP.
Budi Setiyadi menceritakan kronologisnya, kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 17.29 WIB.
Kemudian sekitar 500 meter sebelum sampai di dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Kapal tersebut terkena arus yang cukup kuat kemudian terhempas di lambung sebelah kanan, sehingga kemiringan sampai 5 derajat selanjutnya 10 derajat dan tenggelam.
Baca Juga: Lokasi Terdeteksi, KMP Yunicee Tenggelam di Kedalaman 78 Meter
"Dari informasi Dir Polair Polda Bali, kapal ini tenggelam sekitar pukul 19.06 WITA. Kapal ini dibuat sekitar tahun 1992. Docking terakhir pada 14 Desember 2020, jadi sudah hampir 1 tahun ini beroperasi. Semua kapal harus melakukan docking selama 1 tahun sekali," terangnya.
Budi menjelaskan, sekitar 10 penumpang berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk. Di antara ke sepuluh orang tersebut, 7 orang meninggal dunia dan 3 orang selamat. Jadi jumlahnya 46 orang.
Sementara 11 orang yang dilaporkan oleh masyarakat di posko Gilimanuk ini tidak ada dalam manifes.
"Kemungkinan kalau kita kualifikasi apakah merupakan penumpang atau di luar penumpang itu sendiri, kemudian berikutnya yang sudah diselamatkan ada sekitar 36 orang, di Gilimanuk ada 3 orang jadi sekitar 39 orang, yang meninggal dunia sekitar 7 orang," terangnya.
Jumlahnya terdaftar di manifis sebanyak 41 orang, untuk awak kapalnya sendiri, nahkoda dan juga yang lain jumlahnya 13 orang, dan 3 orang bekerja di kantin.
Baca Juga: Cerita Menegangkan Korban Selamat KMP Yunicee, Kapal Penuh Muatan dan Tiba-tiba Miring
Keseluruhan di dalam manifies berjumlah 57 orang. Untuk di hari kedua, petugas gabungan Basarnas masih melakukan pencarian di sekitar lokasi kapal KMP Yunicee tenggelam.
Proses pencarian tersebut juga dibantu Mabes Polri dengan mengerahkan kapal termasuk peralatan ROV dengan sonar 2G dan di back up kapal dari Polda Bali dan Jatim. Selain itu TNI AL juga menurunkan 2 KRI diantara KRI Rigel dan juga KRI Soputan.
"Perjalanan kali ini, saya diminta bapak menteri perhubungan melakukan evaluasi secara konferensif terhadap tata kelola bisnis proses dari penyeberangan ini. Ini jadi momentum kita untuk memperbaiki, terkait perlengkapannya dan sebagainya, dan juga untuk mengecek tahun pembuatan kapal tersebut," ujarnya menambahkan.
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan