SuaraBali.id - COVID-19 makin mematikan. Satu keluarga di Klaten berduka karena kakak beradik positif COVID-19 meninggal hampir bersamaan. Mereka dimakamkan satu liang halat.
Kakak beradik dimakamkan satu liang lahat itu berdasal dari Desa jagalan, Kecamatan Karangnongko, Klaten. Mereka adalah RS (50) dan KS (53).
Informasi yang dihimpun Solopos.com, kakak-beradik itu sebelumnya dirawat di salah satu rumah sakit lantaran terpapar virus corona. Pada Minggu (27/6/2021) sore, RS meninggal dunia. Sementara KS meninggal dunia pada Minggu malam.
Salah satu sukarelawan Posko Satgas Dukungan Satgas Covid-19 Klaten, Indiarto, mengatakan pada Minggu tim menerima permintaan memakamkan jenazah kakak-beradik dengan protokol Covid-19.
Seperti biasa, pemakaman dilakukan sesuai prosedur. Awalnya, tim menerima permintaan memakamkan jenazah RS. Tim melakukan persiapan, sementara di permakaman ada penggalian liang lahat.
"Tiba-tiba ada yang meminta untuk pending dulu. Ternyata sekitar pukul 20.00 WIB kakaknya meninggal dunia. Akhirnya liang lahat diperlebar dan dua kakak-beradik dimakamkan bersama di satu liang lahat,” kata Indit saat dihubungi Solopos.com, Senin (28/6/2021).
Indit menjelaskan kedua jenazah dimakamkan pada Senin dini hari.
Ia menjadi salah satu sukarelawan yang ikut memakamkan kakak-beradik asal Klaten yang positif Covid-19 itu.
“Bagi saya pribadi ini hal yang menyentuh. Dalam hitungan jam, satu rumah dua orang kakak-beradik meninggal dunia dan semua terkonfirmasi positif Covid-19. Kemungkinan ini memang penularannya begitu cepat,” jelas Indit.
Baca Juga: Positif COVID-19, Kondisi Gubernur Banten Wahidin Halim Kini Segar Bugar
Camat Karangnongko, Joko Supriyanto, membenarkan ada dua warga terkonfirmasi positif Covid-19 asal Karangnongko yang meninggal dunia. Masing-masing berinisial RS dan KS.
Ia mengonfirmasi keduanya merupakan kakak-beradik.
“Keduanya meninggal dunia Minggu dan dimakamkan dalam satu liang lahat,” kata Joko.
Joko menjelaskan rumah RS dan KS, kakak-beradik asal Klaten yang meninggal positif Covid-19 itu berdekatan. KS baru beberapa bulan pulang dari Surabaya.
Dari laporan yang ia terima, mereka tak memiliki komorbid.
“Kakaknya itu KTP Surabaya dan pulang sudah beberapa bulan. Tidak ada gejala tahu-tahu sakit dan dibawa ke RSST. Sampai saat ini mereka tidak ada keterangan memiliki komorbid,” jelas Joko.
Berita Terkait
-
Ngupit Heritage Cycling: Ketika Bersepeda Jadi Cara Baru Mengenal Sejarah
-
6 Destinasi Kuliner Terbaik di Klaten untuk Akhir Pekan, Spesial Jika Punya Anak
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari