SuaraBali.id - Awal 1960-an, masih banyak perempuan di pedesaan di Bali yang berjalan-jalan telanjang dada, di jalanan, di gang-gang antardesa, di pasar, sampai di sawah saat mereka bekerja.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, di zaman penjajahan, demi alasan moralitas, para tuan tanah memerintahkan para perempuan untuk menutupi dada mereka agar tentara Belanda yang berseliweran di mana-mana tidak tergoda.
Namun di saat yang sama, reklame turis mengiklankan pakaian (atau mungkin lebih tepatnya telanjang dada) perempuan Bali sebagai daya tarik pariwisata.
Sampai sekitar akhir Perang Dunia I, perempuan Belanda di jajahan mereka berpakaian dengan gaya Eropa walaupun suhu tropis tidak sesuai. Baju dikancing sampai leher, pakai korset dan rok panjang.
Di Jawa dan daerah lain di Indonesia, para penjajah berhasil menerapkan aturan berpakaian bagi perempuan Indonesia. Mereka umumnya mengenakan kain dan kebaya.
Di akhir abad ke-19, penjajah berupaya menerapkan aturan di Bali agar perempuan Bali menutupi dada mereka. Zaman Victoria, kulit yang telanjang dianggap tidak pantas dan menggoda.
Namun menurut tradisi Bali, terutama di bagian utara pulau, hanya perempuan dan gadis gampangan yang berpakaian lengkap. Dada yang tertutup justru menandakan prostitusi. Dengan demikian, Belanda tidak berhasil menerapkan peraturan mereka di Bali.
Seperti ditulis dalam buku "A Magic Gecko", karya Horst Henry Geerken, Presiden Sukarno kemudian mengeluarkan keputusan pada akhir 1950-an, bahwa dada perempuan harus ditutup di Pulau Bali.
Dalam pandangannya, turis asing tidak melakukan apapun selain menatap dada perempuan Bali yang cantik. Ini merupakan pengabaian terhadap kecantikan alam dan kebudayaan Pulau Bali.
Baca Juga: Wisata Bali: Pengusaha Kuliner Mie Kober Ida Bagus Hartawan, yang Bisnis Agro Pertanian
Sepanjang 1960-an, terdapat banyak poster di tepi jalan di Bali. Gambarnya adalah perempuan Bali dalam busana sederhana dengan pesan bahwa karena adanya turis asing, dada harus ditutup demi alasan moral. Pada mulanya sedikit sekali perempuan yang memperhatikan.
Sebuah fenomena aneh kemudian terjadi. Setelah mereka menutupi tubuh bagian atas, penyakit TBC menjamur.
Perempuan yang telah menutupi dadanya dengan selembar kain, kemudian menanggalkannya. Mereka kemudian menggunakannya untuk menutupi kepala dan mata ketika berpapasan dengan seorang asing.
Namun para perempuan tua tetap saja berjalan kemana-mana, di desa dan di sawah, ketika bersama keluarga, di rumah berdinding tinggi, dengan bertelanjang dada.
Pada pertengahan 1920-an, seorang penulis perjalanan, Louis Cuperus, menulis:
Di sini, di Bali, para seniman berkesempatan mengamati bentuk-bentuk indah, yang belum terdistorsi oleh gaya hidup apapun yang tidak alami. Mereka nyaris tak tertutup karena perempuan Bali membiarkan tubuh bagian atasnya tak tertutup. Sekelompok perempuan di Bali yang bagian bawahnya tertutup dengan sarung batik bercorak artistik dan warna-warninya hidup tampak seperti sekelompok patung perunggu yang sedang bergerak dan pasti akan menyenangkan pencinta estetika manapun.
Berita Terkait
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Bedah Rapor Mengerikan John Heitinga: 426 Laga, 8 Trofi, dan Final Piala Dunia
-
Media Belanda Laporkan John Heitinga Tolak Latih Timnas Indonesia
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Nathan Tjoe-A-On Makin Dekat ke Kasta Teratas Liga Belanda Setelah Melakukan ini
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir
-
Urutan Makeup Sempurna Skin Prep hingga Setting Spray Khusus Pemula
-
Lari Makin Nyaman, Cedera Minggir! Ini 4 Rekomendasi Sepatu Lari Pria dan Wanita
-
Viral Bonnie Blues Bangbus di Bali Berujung Deportasi
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50: Perlindungan Extra dari Sinar Matahari