Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Rabu, 09 Juni 2021 | 21:45 WIB
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) berpose dengan Managing Director of DORNA Sports SL Carlos Ezpeleta (tengah), Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer (kiri), Chief Executive Officer of MGPA Ricky Baheramsjah (kedua kanan) dan Vice President of MGPA Cahyadi Wanda (kanan) saat meninjau kemajuan pembangunan proyek Mandalika International Street Circuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (7/4/2021) [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]

SuaraBali.id - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Yusron Hadi menyambut positif rencana kampanye "Work From Lombok" yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), selain "Work From Bali" dalam rangka membangkitkan perekonomian Nasional khususnya di sektor pariwisata.

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, rencana kampanye ini bakal mampu menggairahkan sektor pariwisata NTB yang sebelumnya terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"Kami masyarakat pariwisata Lombok-Sumbawa tentu sangat senang mendengar pernyataan Menparekraf terkait kemungkinan diberlakukannya kebijakan Work From Lombok," ungkap Yusron Hadi, Senin (7/6/2021).

Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi NTB mengapresiasi setinggi-tingginya jika hal ini bisa terlaksana. Mengingat banyaknya event berskala internasional yang akan digelar pada tahun ini. Seperti Superbike, L’Etape, dan HK Endurance Challenge. Seluruhnya membutuhkan dukungan serta semangat kuat agar masyarakat NTB khususnya para pelaku wisata bisa memperoleh manfaat.

Baca Juga: Wisata Bali: Sejuknya Toya Babah di Karangasem Bali

"Kehadiran Work From Lombok merupakan angin segar bagi sektor pariwisata NTB terlebih di tengah situasi pandemi Covid-19," ujarnya.

Untuk mendukung kebijakan itu, Pemprov akan mengupayakan percepatan penuntasan CHSE (Clean Health Safety Environment) dan vaksin bagi pelaku wisata. Selain itu, Pemprov bersama dengan pemerintah kabupaten/kota akan terus berupaya menekan laju penyebaran Covid-19.

"Dengan begitu para wisatawan dapat tetap berwisata dengan aman, sehat, dan bersih," tandasnya.

Dijelaskannya, sebagai daerah yang dilimpahi kekayaan alam, seni dan budaya, tugas seluruh stakeholder adalah memastikan pelayanan terbaik dengan manajemen yang baik, yang disadari sebagai aset sendiri untuk dijual sebagai andalan ekonomi.

"Jadi tidak lagi bergantung dari seberapa besar anggaran yang dialokasikan untuk maintenance fasilitas, kebersihan, kesehatan dan lain-lain," tukasnya.

Baca Juga: Wisata Bali: Pendapatan Asli Desa dari Rest Area Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi

"Oleh karena itu, sebagai salah satu destinasi super prioritas nasional, pemerintah pusat juga berkepentingan memastikan persiapan tiga event internasional tersebut dapat berjalan dengan baik," pungkas Yusron Hadi.

Load More