Pebriansyah Ariefana
Senin, 07 Juni 2021 | 07:15 WIB
Ilustrasi hubungan seks di tempat gelap. (Shutterstock)

SuaraBali.id - Ritual seks bebas di Gunung Kemukus atau ritual seks bebas Gunung Kemukus jadi perbincangan hangat belakangan ini. Terlebih ritual seks bebas itu dilakukan di sekitar makam Raja Majapahit.

Gunung Kemukus ada di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Makam itu didatangi banyak peziarah hingga melakukan hubungan seksual meskipun bukan pasangan sahnya.

Dengan ritual seks bebas itu, pelaku yakin bisa kaya raya.

Setelah melakukan hubungan intim di sana, keduanya pun harus bertemu lagi, lalu melakukan selamatan dan syukuran di tempat yang sama.

Baca Juga: Cara PSK di Bogor Bikin Satpol PP Kesulitan

Informasinya, di gunung yang banyak didatangi para peziarah itu adalah makam seorang pangeran yang bernama Samudro.

Samudro adalah putra dari Raja Majapahit terakhir.

Beberapa orang juga meyakini bahwa berziarah ke sana sebanyak tujuh kali pada Kamis pahing atau Kamis wage diyakini bakal dikabulkan doanya setelah berhubungan badan terhadap orang yang tak dikenalinya.

Menurut juru kunci makam Pangeran Samudro di gunung tersebut, Tojiman, sebenarnya tidak pernah ada syarat ritual seks seperti itu.

"Peziarah cukup datang dan langsung menuju ke makam. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan berziarah, lalu dipersilakan masuk ke dalam ruangan tempat Pangeran Samudro dan ibu tirinya, Ontrowulan. Setelah itu pulang ke rumah,” kata Tojiman belum lama ini.

Baca Juga: Warung Kopi Buka Pagi hingga Sore, Pas Dicek Ternyata Tempat Esek-esek

Mengutip Merdeka.com bahwa makam Pangeran Samudera dianggap bertuah oleh ribuan peziarah yang datang dari berbagai daerah.

Para peziarah ini juga harus siap mengukur menapaki anak tangga menuju makam, sebab kompleksnya tepat berada di puncak bukit setinggi 300 meter di atas permukaan laut.

Makamnya terdiri dari bangunan utama berbentuk rumah joglo dengan campuran dinding beton dan papan.

Selain itu, akibat populernya ritual seks dan banyaknya para peziarah di kawasan gunung, warga pun banyak mendirikan penginapan hingga tempat hiburan malam di lokasi tersebut.

Sebenarnya, Pemda setempat secara resmi menutup aktivitas yang berhubungan dengan ritual seks di sana, hingga melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Sektor, serta Komando Rayon Militer.

Sasarannya, para pemilik hiburan karaoke dan rumah penginapan di sekitar lokasi ziarah Gunung Kemukus.

Setelah penutupan memang terlihat sepi. Namun ada beberapa warung makan dan penginapan yang nekat masih buka.

Tak cuma itu, bahkan di tempat tersebut kini banyak pekerja seks komersil yang menjajakan diri berkedok ritual.

Dengan demikian, para peziarah yang tidak membawa pasangan atau masih jomblo bisa menggunakan jasa para PSK tersebut untuk melakukan ritual.

Kesempatan ini pun digunakan para pria hidung belang. Alih-alih mencari pesugihan, ternyata malah untuk melakukan hubungan seks baik dengan pasangan yang belum resmi maupun dengan PSK yang banyak tersedia.

Saking populernya ritual seks di Gunung Kemukus itu, hingga menarik perhatian media luar untuk meliputnya.

Salah satunya yakni media Special Broadcasting Service asal Australia dalam pemberitaanya media itu menuliskan kejadian ini dengan judul Sex Mountain.

Load More