SuaraBali.id - Kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Berat menimpa seorang warga asal Dusun Lalang Linggah Desa Pancasari Kecamatan Suksada Kabupaten Buleleng, Bali. Kondisi ini langsung mendapat perhatian Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, pihak Satgas langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas Sukasada untuk memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada warga. Hal itu diungkapkan Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa Kamis (3/6/2021).
Menurut Gede Suyasa, pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada warga sehingga tidak ragu untuk menerima vaksin tahap dua.
"Itu otomatis, kepada yang bersangkutan kita akan berikan informasi untuk meyakinkan vaksin kedua tidak berbahaya dan bisa membangun imun," jelas Gede Suyasa.
Gede Suyasa menambahkan untuk tahap dua, pasien yang mengalami gaal-gata itu, Ni Made Misiani Wismayanti akan tetap menerima vaksin jenis AstraZeneca. Hanya skreening yang dilakukan akan lebih intensif.
"Berbagai macam kasus. Ada di tahap pertama tidak bergejala namun tahap kedua bergejala begitu juga sebaliknya. Ini tergantung kondisi tubuh masing-masing," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa salah satu warga asal Dusun Lalang Linggah Desa Pancasari kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng menderita bentol dan gatal-gatal usai menerima vaksinasi di Kantor Desa Pancasari pada Rabu 31 Mei 2021.
Warga ini lalu berkonsultasi dengan bidan setempat dan disarankan untuk minum obat antibiotik demi meredakan gejala ini. Kondisi itu dialami Ni Made Misiani Wismayanti di sekujur tubuh, mulai dari leher hingga kaki. Menurut jadwal, ia akan menerima vaksin tahap dua pada 23 Agustus mendatang.
Tag
Berita Terkait
-
Mengenal KIPI, Kawasan Industri Hijau di Kaltara yang Digadang-gadang Terbesar di Dunia
-
Ketua Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Detoksifikasi Vaksin Covid-19
-
Belum Temukan Kasus KIPI Akibat Vaksin AstraZeneca di RI, Menkes: Kita yang Hidupnya Kena Matahari Jarang Terjangkit
-
Menko PMK: Cuti Bersama Idul Adha Jadi Momentum Transisi Pandemi ke Endemi
-
Status Pandemi Covid-19 Dicabut, Menko PMK: Satgas Penanganan Covid-19 Otomatis Bubar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran