SuaraBali.id - Pemerintah Kabupaten Tabanan memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) pada destinasi wisata Pulau Dewata untuk menyambut rencana Work From Bali (WFB) bagi tujuh kementerian.
Setelah menghadiri peringatana Hari Lahir Pancasila, di Tabanan, Selasa, Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan Kabupaten Tabanan saat ini masuk zona orange penyebaran virus COVID-19, karena itu pihaknya fokus untuk menghijaukan daerahnya dengan menerapkan skema protokol kesehatan yang ketat.
"Langkah pengetatan prokes di objek wisata dan tempat keramaian, seperti mall , pasar dan sebagainya itu bertujuan untuk menyukseskan zona oranye menjadi zona hijau di wilayahnya," ujarnya.
Pada libur panjang ini, pihaknya telah membuat aturan ketat bagi para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata yang ada di Tabanan yakni, pemerintah daerah mengeluarkan keputusan membatasi pengunjung di tempat wisata sebesar 50 persen dan menanamkan skema protokol kesehatan yang ketat di objek wisata tersebut.
Baca Juga: Wisata Bali: Hama Gayas di Karangasem Bali Ternyata Bisa Dimasak Aneka Resep
"Pemerintah daerah melakukan keputusan pengetatan jumlah pengunjung dan prokes ketat di objek wisata seluruh kabupaten Tabanan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan virus COVID-19 pada masa liburan kali ini," kata Komang Sanjaya.
Terkait Work From Bali, Komang Gede Sanjaya mengaku senang dengan keputusan pemerintah pusat yang memberlakukan WFB bagi tujuh kementerian yang akan mengisi waktu kerjanya di Pulau Dewata Bali.
Dengan keputusan tersebut, Tabanan siap membuka destinasi wisatanya agar digunakan para kementerian untuk WFB.
"Adanya WFB adalah bagian dari recovery bagi perekonomian di Pulau Dewata Bali," katanya.
Dengan datangnya kementerian untuk WFB di Bali otomatis perekonomian Bali di sektor pariwisata akan terjamin segera mungkin untuk pulih.
Baca Juga: Sempat Adu Jotos, 2 WNA Asal Turki Pembobol Mesin ATM Berhasil Ditangkap
Pihaknya berharap dengan rancangan WFB, pariwisata bisa segera bangkit dan mulai dari Bali perlahan proses pemulihan ekonomi di sektor pariwisata bisa menjadi contoh bagi provinsi lainnya di Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
-
Teknologi Canggih di Bengkel Pesawat Terbaru Bandara Ngurah Rai, Bisa Perbaiki 6 Pesawat Sekaligus
-
Bek Bali United: Latihan Bersama Shin Tae-yong Sulit, tapi...
-
Timnas Indonesia Hadapi Tim Asuhan Pelatih Brasil Sebelum Terjun di Piala AFF 2024
-
Intip 7 Potret Memukau Luna Bijl Liburan di Bali Bareng Maarten Paes: Aura Supermodel Nggak Ada Obat!
-
Ronaldo Tiba di Bali, Bertemu Timnas Indonesia
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Motor Raib Saat Nyoblos di Kuta Ternyata Salah Ambil Punya Orang Lain
-
Ganjar Pranowo Muncul, Tanggapi Kekalahan PDIP di Jawa Tengah Sebut Biasa Saja
-
Awas Demam Berdarah, Dinkes Bali Sikapi Mulainya Musim Hujan
-
Gelombang Laut di Perairan Bali Bisa Setinggi 2,5 Meter, Kapal Feri Diminta Waspada
-
Rencana Koster Setelah Mengunci Kemenangan di Pilgub Bali 2024 Nanti