Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Senin, 24 Mei 2021 | 18:18 WIB
Ilustrasi penyu hijau. (Pixabay/Skitterphoto)

SuaraBali.id - Seekor Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan seekor Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) telah dilepasliarkan di Pantai Cucukan Gianyar, Minggu (23/5/2021) sore.

Satwa dilindungi ini diangkut menggunakan perahu ke tengah laut oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali dan Lembaga Konservasi Bali Safari and Marine Park. Keduanya adalah hasil sitaan perburuan liar yang dikarantina di Bali Safari sejak 2015 silam.

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, kurun enam tahun, dua penyu ini mendapatkan perawatan khusus hingga dinyatakan pulih dan layak untuk dikembalikan ke alam.

Kasubag Tata Usaha BKSDA Bali, Prawono Meruanto mengatakan bahwa pelepasan ini bertepatan dengan Hari Penyu Sedunia (World Turtle Day).

"Terima kasih Bali Safari yang telah memelihara titipan penyu hasil sitaan pemerintah. Dua penyu ini hasil sitaan Kepolisian Kehutanan bersama BKSDA Bali 2015," papar Prawono Meruanto.

Baca Juga: Tesla Buka Stasiun Recharging Baterai EV di Tanggal Cantik Kalender China

Prawono Meruanto menjelaskan, kondisi penyu saat disita kurang sehat dan tidak stabil. Kini setelah dilepasliarkan, ia mengajak masyarakat bisa ikut memelihara satwa penyu. Dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia, lima diantara berkembang biak di Indonesia.

"Mari bersama BKSDA Bali mengamankan seluruh pesisir Bali yang menjadi tempat berkembangbiak penyu salah satunya di Pantai Cucukan," ucap Prawono Meruanto.

Salah satu tim medis Bali Safari, drh Syahrial Kurnia Bimantaka didampingi Operasional Manager Bali Safari, Ketut Suardana menyampaikan sebelum dilepasliarkan dua jenis penyu ini melewati serangkaian proses, monitoring dan berdiskusi dengan BKSDA.

Drh Syahrial Kurnia menjelaskan sebagai lembaga konservasi terbesar di Bali yang fokus pada konservasi satwa liar, Bali Safari selalu berpartisipasi aktif dalam segala kegiatan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. BKSDA Bali merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

BKSDA Bali menjadi partner lembaga konservasi dalam kegiatan konservasi satwa seperti penyelamatan dan perlindungan satwa, serta pendampingan kegiatan konservasi.

Baca Juga: Pernah Eksis 10 Tahun Silam, Chery Motors Indonesia Kembali Datang

BKSDA menitipkan penyu di Bali Safari yang diperoleh dari hasil sitaan perburuan liar pada 2015. Selama dititipkan di Bali Safari, penyu dipersiapkan agar dapat dilepasliarkan kembali ke lautan lepas.

"Setiap harinya penyu diberi pakan alami secara rutin dan normal seperti rumput laut dan ikan sarden, kolamnya juga diberikan arus sehingga penyu dapat berlatih seperti berada di perairan laut, kondisinya pun selalu dipantau oleh keeper (perawat satwa), dokter hewan dan asisten curator," pungkasnya.

Load More