SuaraBali.id - Gubernur Sumut Sewot ke menantu Jokowi, Bobby Nasution. Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi angkat bicara soal protes Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang mengaku tidak tahu lokasi karantina WNI dari luar negeri yang tiba di Sumut.
Gubernur Edy Rahmayadi pun geram dengan pernyataan Bobby itu. Bahkan Edy Rahmayadi menyindir Bobby suruh tanya ke Tuhan.
Edy Rahmayadi mencium adanya tudingan Pemprov Sumut tidak berkoordinasi dengan Pemkot Medan terkait dengan karantina merupakan suatu kekeliruan. Edy Rahmayadi menegaskan itu salah besar.
"Salah besar itu," kata Edy, kepada wartawan SuaraSumut.id, di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Kamis (6/5/2021) siang.
Baca Juga: Jokowi Mau Ekonomi Melejit 7 Persen, Ekonom: Risiko Pandemi Masih Besar
Edy Rahmayadi menjelaskan penanganan pandemi Covid-19 khususnya WNI yang dikarantina merupakan kerja tim.
"Kan ada satu tim, ini kerjaan bukan sendiri-sendiri," kata Edy.
Edy Rahmayadi juga menyayangkan pihak Pemkot Medan tidak mengetahui adanya koordinasi dalam penanganan WNI yang dikarantina ini.
"Kalau tidak ada tahu (ada koordinasi), tanya Tuhan yang Maha Tahu," pungkasnya.
Sebelumnya Bobby Nasution melayangkan protes kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi soal lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri.
Baca Juga: Gubsu Soal Bobby Protes Lokasi Karantina WNI: Tanya Tuhan yang Maha Tahu!
Bobby menyebut, Pemprov Sumut menentukan lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri di Medan, namun tak berkoordinasi dengannya.
Dia mengatakan, ada lima hotel dan beberapa kantor milik Pemprov Sumut yang dijadikan lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri. Seharusnya Pemprov Sumut memberi tahu Pemkot Medan soal lokasi karantina itu.
"Ini karantina adanya di Medan dibuat. Memang warga negara aaing (WNA) di Deli Serdang dekat bandara, untuk di Medan ada beberapa hotel dan kantor dinas kita bilang milik provinsi bukan Kota Medan. Karena wilayahnya provinsi, tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut," kata Bobby Rabu kemarin.
Menurut Bobby, Pemko Medan harusnya dilibatkan lebih jauh terkait masalah ini agar pihaknya bisa turut membantu, baik dari sisi personel atau kebutuhan konsumsi WNI yang menjalani isolasi mandiri.
Berita Terkait
-
Bukan Mantan Presiden, Faisal Assegaf Sebut Peran Jokowi Saat Ini Adalah Makelar Pilkada
-
Bisa Tampung 2.500 Jemaah, Melongok Megahnya Masjid Jokowi di Abu Dhabi
-
Bentrok dengan Jadwal di Jawa Tengah, RK Sebut Jokowi Belum Tentu Hadiri Kampanye Akbar di Jakarta
-
Sebulan Purnatugas, Berapa Gaji Pensiun Jokowi yang Kini Sudah Sibuk Cawe-Cawe Pilkada?
-
Sudah Sampaikan Undangan, RK Belum Dapat Kepastian Jokowi Hadir atau Tidak di Kampanye Akbar RIDO Terakhir
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang