Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 21 April 2021 | 15:08 WIB
Jubir PA 212 Novel Bamukmin. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]

SuaraBali.id - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Novel Bamukmin menilai Jozeph Paul Zhang wajib dibunuh karena menghina Islam. Jozeph Paul Zhang sudah dalam kadar penghinaan berat.

Menurut Novel dalam hukum Islam, maka pemilik nama asli Shindy Paul Soerjomoelyono itu halal untuk dibunuh.

“Dalam hukum Islam, sanksinya wajib dibunuh!” tegas Novel seperti dilansir Terkini.id, Rabu (21/4/2021).

Novel Bamukmin beralasan Jozeph Paul Zhang jelas-jelas telah menghina ajaran Islam.

Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Merasa Tak Salah Hina Islam: Saya Nggak Menipu

“Apalagi (mengaku) urutan nabi ke-26. Jelas sangat menghina sekali ajaran Islam,” sambungnya.

“Ini bagian upaya komunis dalam mengadu domba umat beragama agar selalu terjadi gesekan terus menerus dan puncaknya ingin menggeser nilai-nilai agama,” tuding Novel.

PA 212 minta Polri tidak tinggal diam dan segera menindak tegas.

“Aparat segera bertindak tegas dan tidak ada pilih kasih kepada siapa pun karena sudah cukup pelaku yang diduga penista agama,” pungkas Novel Bamukmin.

Tak merasa salah

Baca Juga: Fakta Baru Penghina Nabi: Nilai Pelajaran Agama Jozeph Tertinggi saat SMA

Gereja di Indonesia dan Gereja Eropa marah Jozeph Paul Zhang lecehkan agama Islam. Namun Jozeph Paul Zhang tidak bergeming dan merasa bersalah sedikitpun.

Malah Jozeph Paul Zhang serang gereja setelah menjelekkan Islam. Jozeph Paul Zhang bernama asli Shindy Paul Soerjomoelyono.

Kini Jozeph Paul Zhang jadi tersangka penistaan agama atau penodaan agama.

Jozeph Paul Zhang mengatakan gereja cuci tangan dengan aksinya yang menghina Nabi Muhammad cabul hingga Allah.

“Yang ribet itu kan teman-teman dari gereja, karena gereja kan cuci tangan, dan nggak apa-apa, karena itu kan saya tidak mewakili gereja,” kata Jozeph Paul Zhang, Rabu (21/4/2021).

"Termasuk gereja Indonesia di Eropa, mereka marah sekali, bukan cuma marah, marah sekali dengan saya, tapi saya kan berhak melakukan apa yang saya yakini,” ujar Jozeph Paul Zhang.

Jozeph Paul Zhang meyakini bahwa apa yang dilakukannya adalah benar. Sebab Jozeph Paul Zhang merasa tidak mencederai, membunuh, atau menipu orang lain.

Jozeph Paul Zhang juga mengaku tidak mau perjuangannya terkontaminasi dengan hal-hal yang tidak dilarang dalam injil.

Jozeph Paul Zhang juga membantah bahwa apa yang ia lakukan bertujuan untuk mencari keuntungan materiil.

“Oh hanya untuk sosial mau cari uang, nggak. Jadi jangan dikatakan saya mau nipu, nggak ada sekalipun saya mau nipu orang. Pernah saya kasih rekening untuk menyumbang orang, orangnya ada, yayasannya ada, nggak ada satu rupiah pun masuk ke rekening saya,” tandasnya.

Jozeph Paul Zhang pengacau

Pendeta Gilbert Lumoindong menilai Jozeph Paul Zhang pengacau di Kristen. Jozeph Paul Zhang menghina Islam dan Allah.

Bahkan Jozeph Paul Zhang menghina Nabi Muhammad. Pendeta Gilbert Lumoindong minta Jozeph Paul Zhang tobat.

Jozeph Paul Zhang disebut kan bukan mencerminkan pendeta. Jozeph Paul Zhang bukan pengabar injil. Pendeta Gilbert Lumoindong mengatakan Jozeph Paul Zhang arogan, sombong.

"Karena buat saya beliau bukan pegabar injil. beliau adalah pengacau. dan mungkin karena kearoganannya, kesombongannya, karena merasa tidak di Indonesia muncullah kearogonanan," kata Pendeta Gilbert Lumoindong dalam di Akun YouTubenya, Gilbert Lumoindong, Rabu (21/4/2021).

Umat Islam diminta cari Jozeph Paul Zhang

Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Jawa Barat mengimbau kepada umat Islam agar turut membantu polisi jika ada yang mengetahui petunjuk keberadaan Jozeph Paul Zhang.

Diketahui, Jozeph Paul Zhang diduga telah melakukan penistaan agama. Tak hanya itu, ia juga menantang Polri untuk menangkapnya.

MUI Jabar menilai misi penangkapan Jozeph Paul Zhang tidak akan mudah. Sebab yang bersangkutan tidak berada di Indoensia.

"Polisi ini juga harus dibantu. Kalau ada umat Islam yang tahu informasi soal Joseph, sebaiknya berikan kepada polisi," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar.

MUI Jabar juga meminta umat beragam lainnya tidak terprovokasi oleh pernyataan Jozeph Paul Zhang.

Load More