SuaraBali.id - Kepolisian Indonesia sudah tahu konten Jozeph Paul Zhang hina Islam di YouTube. Tapi polisi baru bergerak menangkap Jozeph Paul Zhang saat konten menghina Islam dan Nabi Muhammad cabul itu viral.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Harton mengungkap bahwa pemantauan itu jauh sebelum Jozeph menjadi buah bibir masyarakat.
"Sudah monitor itu semua. Sebelum viral sudah termonitor, ketika viral di masyarakat tentunya Polri telah ambil langkah-langkah mendahului daripada itu semua," kata Rusdi.
Rusdi mengatakan bahwa sebelumnya pihaknya melakukan profilling dan pemantaun hal ini dilakukan untuk upaya pencegahan yang dilakukan Polri terkait konten yang ada di sosial media.
Baca Juga: Polri Minta Kemenkum HAM Cabut Paspor Jozeph Paul Zhang
"Yang jelas kami monitor tentang video tersebut dan ketika ini viral Dittipidsiber telah monitor untuk video tersebut," tandas Rusdi.
Sementara itu, kekinian Kementerian Hukum dan HAM RI menyatakan tidak ada data permohonan kehilangan kewarganegaraan atas nama tersebut.
"Tidak ada data permohonan kehilangan kewarganegaraan atas nama yang bersangkutan (Jozeph Paul Zhang atau Shindy Paul Soerjomoelyono-red)," kata Direktur Tata Negara Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkum HAM, Baroto.
"Yang bersangkutan tidak terdata sebagai orang yang dinyatakan kehilangan WNI," sambungnya.
Shindy Paul Soerjomoelyono sendiri masih terus diburu Bareskrim Polri, meski mengaku sudah melepas status WNI. Polri memastikan Jozeph Paul Zhang masih WNI dan tidak pernah tercatat mengganti kewarganegaraan.
Baca Juga: MUI Serukan Umat Islam Ramai-ramai Cari Jozeph Paul Zhang
"Iya (WNI). Datanya seperti itu. Sejak tahun 2017 hingga bulan April 2021, tidak terdapat nama JPZ dalam data WNI yang akan mengganti kewarganegaraan," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat jumpa pers di Mabes Polri, Selasa (20/4/2021).
Ramadhan membeberkan rincian data orang-orang yang mengganti kewarganegaraan di Jerman sejak 2017. Namun, menurut dia, tidak ada nama Jozeph Paul Zhang atau Shindy Paul Soerjomoelyono di dalamnya.
"Hasil koordinasi penyidik dengan atase Polri pada KBRI Berlin di Jerman, dan didapatkan data imigrasi serta informasi, detailnya sebagai berikut. Di tahun 2018 ada 65 orang, tahun 2019 50 orang, tahun 2020 61 orang, dan sampai bulan April 2021 ada 4 orang," tuturnya.
"Sekali lagi data tersebut tidak ada nama JPZ," sambung Ramadhan menegaskan.
Seruan cari Jozeph Paul Zhang
MUI serukan umat Islam cari Jozeph Paul Zhang ramai-ramai. Jika ketemu, serahkan ke polisi.
Umat Islam bisa kasih tahu polisi jika tahu keberadaan Jozeph Paul Zhang. Sejauh ini, catatan dari polsi, Jozeph Paul Zhang ada di Jerman.
Seruan itu disampaikan Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar. Dia mengimbau umat Islam di Indonesia untuk tidak terlalu tersulut emosinya atas apa yang diumbar oleh Jozeph Paul Zhang dalam video Youtube miliknya.
Rafani tetap meminta kepada masyarakat untuk membantu Polri untuk menangkap Jozeph Paul Zhang.
"Masyarakat jangan terpancing berlebihan, (meski) itu sesuatu yang sensitif," ujar Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar melalui perbincangan telepon.
Misi penangkapan Joseph Paul Zhang tidak akan mudah karena dirinya tidak berada di Indonesia. Karenanya, Rafani berharap masyarakat dapat memberi informasi sekecil apapun kepada kepolisian jika ada yang mengetahui petunjuk soal Joseph Paul Zhang.
"Polisi ini juga harus dibantu. Kalau ada umat Islam yang tahu informasi soal Joseph, sebaiknya berikan kepada polisi," ungkap Rafanj.
Rafani pun meminta umat beragam lainnya juga jangan terprovokasi oleh pernyataan Jozeph Paul Zhang. Pasalnya, sebagai nonmuslim, Joseph Paul Zhang dapat memecah belah kerukunan antarumat beragama jika ada yang termakan oleh provokasinya.
Sebelumnya, Pendeta Gereja Kristen Jawa Wonogiri Ambar Sulistyono menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam atas apa yang dilakukan Joseph Paul Zhang. Pasalnya, Joseph Paul Zhang mengaku-aku sebagai seorang pendeta dalam videonya.
"Ya untuk umat beragama lain juga jangan terpancing atau menanggapi berlebihan juga agar sesama umat beragama bisa saling harmonis," pungkas Rafani.
Berita Terkait
-
Siapa Golongan Orang yang Pertama Masuk Surga? Berikut Penjelasannya
-
Beda Nasib Suswono vs Ahok Jadi Trending, Omongan Soal Nabi Tuai Kecaman
-
Tak Ngaruh Sudah Minta Maaf, Ormas Betawi Polisikan Suswono Gegara Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran
-
Benarkah Nabi Muhammad SAW Pengangguran Sebelum Menikahi Khadijah? Ini Jawaban Muhammadiyah
-
Suswono Salah Kaprah? Ini Bukti Nabi Muhammad Pekerja Keras Sebelum Nikahi Khadijah
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Maksimalkan Jumlah Pemilih, Perekaman KTP Akan Dilakukan Sampai Hari Pencoblosan
-
Pendapatan Pajak dari MotoGP Mandalika Turun Meski Jumlah Penonton Naik
-
Belanja Lebih Murah di Promo Brand Sale 12.12 Blibli
-
PSK Asal Filipina Ditangkap Di Sanur, Tak Punya Paspor
-
Lapas Bangli Berikan Transparansi Soal Scott Rush Bali Nine Agar Tak Ada Kecemburuan