Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 16 April 2021 | 02:35 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat memberikan keterangan pers (Suara.com/Ummi Saleh).

SuaraBali.id - Basuki Tjahja Purnama atau Ahok masuk bursa calon menteri Jokowi di reshuffle kabinet. Reshuffle kabinet rencananya akan dilakukan pekan ini, tapi belum jelas.

Namun Ahok masuk daftar menteri baru Jokowi untuk mengisi dua kementerian baru. Yaitu Kementerian pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Perguruan Tinggi, serta Kementerian Investasi.

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab mengatakan jika Ahok punya peluang besar jadi menteri Jokowi.

“Kementerian Investasi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) cocok sepertinya. Selain berpengalaman, Ahok juga disebut masuk tim perumus ibu kota baru. Di sini peran Menteri diuji bagaimana menarik investor masuk meramaikan ibu kota tanpa melupakan daerah atau provinsi Lainnya,” tutur Fadhli saat dihubungi, Kamis kemarin.

Baca Juga: Jokowi Terima Masukan Para Ahli Profesi Soal Ibu Kota Negara Baru

Bahkan Bupati Banyuwangi Azwar Anas juga masuk bursa calon menteri Jokowi. Dulu, Azwar Anas memimpin Banyuwangi, dari sisi UMKM dan pariwisata.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram @basukibtp)

Nama Azwar Anas diaplikasikan di wilayah yang lebih besar atau di taraf nasional.

“Pembangunan Banyuwangi hari ini tak lepas dari perannya sebagai kepala daerah, mengembangkan UMKM dan pariwisata,” kata dia.

Hanya saja Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai peleburan Kemenristek sudah pasti menumbangkan posisi Bambang Brodjonegoro dari kursinya sebagai menteri.

Apalagi, Bambang juga sudah menyatakan pamit sebagai Menristek beberapa waktu terakhir ke media.

Baca Juga: Santer Isu Reshuffle, PKB: Ada Menteri Tong Kosong Nyaring Bunyinya

Walau begitu, Ujang menilai, walau tergusur, Bambang masih akan diminta menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara yang baru nantinya.

“Karena dulu dia diminta Jokowi untuk mengurus soal ibu kota baru ketika dia jadi menteri Bappenas,” kata Ujang.

Ujang lantas menyinggung nasib Nadiem Makarim yang disebutnya punya peluang besar untuk dicopot. Alasannya, Nadiem merupakan salah satu menteri yang dianggap kontroversial. Hal itu yang setidaknya terlihat pada kinerjanya.

Ucapan Selamat Idul Fitri 1441 H dari Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram)

“Namun secara politis, bisa saja Nadiem masih aman. Karena penilaian secara politis itu subjektif.”

Jika Fadhli mengusung nama Ahok dan Azwar Anas, Ujang punya pendapat lain berkaitan dengan sosok yang kiranya punya peluang untuk mengisi pos Menteri Investasi. Dia menyebut nama Kepala Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

“Karena kita tahu Kementerian Investasi itu dibuat untuk menaikkan kelas BKPM. BKPM-nya hilang diganti Kementerian Investasi,” tutur dia.

Load More