SuaraBali.id - Basuki Tjahja Purnama atau Ahok masuk bursa calon menteri Jokowi di reshuffle kabinet. Reshuffle kabinet rencananya akan dilakukan pekan ini, tapi belum jelas.
Namun Ahok masuk daftar menteri baru Jokowi untuk mengisi dua kementerian baru. Yaitu Kementerian pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Perguruan Tinggi, serta Kementerian Investasi.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab mengatakan jika Ahok punya peluang besar jadi menteri Jokowi.
“Kementerian Investasi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) cocok sepertinya. Selain berpengalaman, Ahok juga disebut masuk tim perumus ibu kota baru. Di sini peran Menteri diuji bagaimana menarik investor masuk meramaikan ibu kota tanpa melupakan daerah atau provinsi Lainnya,” tutur Fadhli saat dihubungi, Kamis kemarin.
Bahkan Bupati Banyuwangi Azwar Anas juga masuk bursa calon menteri Jokowi. Dulu, Azwar Anas memimpin Banyuwangi, dari sisi UMKM dan pariwisata.
Nama Azwar Anas diaplikasikan di wilayah yang lebih besar atau di taraf nasional.
“Pembangunan Banyuwangi hari ini tak lepas dari perannya sebagai kepala daerah, mengembangkan UMKM dan pariwisata,” kata dia.
Hanya saja Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai peleburan Kemenristek sudah pasti menumbangkan posisi Bambang Brodjonegoro dari kursinya sebagai menteri.
Apalagi, Bambang juga sudah menyatakan pamit sebagai Menristek beberapa waktu terakhir ke media.
Baca Juga: Jokowi Terima Masukan Para Ahli Profesi Soal Ibu Kota Negara Baru
Walau begitu, Ujang menilai, walau tergusur, Bambang masih akan diminta menjadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara yang baru nantinya.
“Karena dulu dia diminta Jokowi untuk mengurus soal ibu kota baru ketika dia jadi menteri Bappenas,” kata Ujang.
Ujang lantas menyinggung nasib Nadiem Makarim yang disebutnya punya peluang besar untuk dicopot. Alasannya, Nadiem merupakan salah satu menteri yang dianggap kontroversial. Hal itu yang setidaknya terlihat pada kinerjanya.
“Namun secara politis, bisa saja Nadiem masih aman. Karena penilaian secara politis itu subjektif.”
Jika Fadhli mengusung nama Ahok dan Azwar Anas, Ujang punya pendapat lain berkaitan dengan sosok yang kiranya punya peluang untuk mengisi pos Menteri Investasi. Dia menyebut nama Kepala Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
“Karena kita tahu Kementerian Investasi itu dibuat untuk menaikkan kelas BKPM. BKPM-nya hilang diganti Kementerian Investasi,” tutur dia.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Purbaya Blak-blakan Kondisi RI Era Jokowi: Ekonomi Susah, Swasta Enggak Dikasih Ruang
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Muncul Desakan Reshuffle Kabinet Imbas Banjir Sumatra, Begini Respons Menteri LHK Hanif Faisol
-
Alasan Eks Ajudan Jokowi Dipanggil Kejaksaan dalam Dugaan Pencucian Uang
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun
-
Ini 13 Restoran Langgar Aturan di Sawah Terindah Bali