Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 15 April 2021 | 13:20 WIB
Mentri BUMN dan bos baru Persis Solo, Erick Thohir. [Instagram/@erickthohir]

SuaraBali.id - Jokowi diberi masukan menteri yang layak diresuffle atau diganti di Kabinet Kerja. Ada 3 menteri yang layak diganti. Salah satunya, Erick Thohir.

Masukan itu diberikan Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin. Jajaran menteri yang harus di reshuffle, dinilai Ujang sebagai pembantu presiden yang belum memperlihatkan kinerjanya selama menjabat di Kementerian.

Jajaran menteri tersebut di antaranya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Koperasi, dan UKM Teten Masduki, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Mereka tidak bisa menampilkan performa terbaiknya sebagai menteri.

Baca Juga: Soal Reshuffle, PAN: Terserah Jokowi, itu Prerogatif Presiden

“Yang kinerjanya dianggap memble,” kata Ujang.

Menaker, Ida Fauziyah. (Dok : Kemnaker)

Dari jajaran menteri yang dinilai Ujang layak diganti, menurutnya terdapat satu menteri yang justru akan kebal dari langkah reshuffle presiden Jokowi.

Menteri tersebut yakni Erick Thohir, yang telah menduduki kursi nomor satu di jajaran BUMN sejak Oktober 2019.

Ujang memperkirakan jika Erick menjadi menteri yang masih kebal atas reshuffle, meski di atas kertas masih banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan.

Diantarnya tak lain soal utang dari beberapa perusahaan BUMN yang hingga kini masih cukup besar, bahkan sebagian BUMN sendiri tercatat banyak yang hancur akibat terlilit hutang.

Baca Juga: Pengamat: Jika Mendikbud Nadiem Dianggap Gagal, Layak Diganti

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar [dokumentasi]

“Sulit diganti, tapi mestinya diganti. Karena BUMN banyak yang hancur terlilit utang,” ujarnya.

Ujang juga menyinggung soal pos Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang kini dipimpin Nadiem Makarim. Ia berpendapat, pos Kemendikbud itu sejatinya dipimpin oleh sosok yang benar-benar memahami dunia pendidikan.

“Nadiem itu orang yang hebat. Hebat di per-Gojekan. Tapi dianggap enggak beres dalam mengurus pendidikan. Makanya kebijakan-kebijakannya banyak yang kontroversial,” katanya.

Load More