SuaraBali.id - Ustadz Abdul Somad atau Ustadz Somad disebut dukung bom bunuh diri lewat pernyataan lawasnya. Potongan video pernyataan Ustadz Somad itu viral karena dibagikan oleh @Lady_Zeebo yang kemudian juga di-retweet oleh Ferdinand Hutahaean, Rabu (7/4/2021) kemarin.
Di potongan video berdurasi 44 detik itu, nampak Ustadz Somad yang sedang berceramah terkait bom bunuh diri sebagai mati syahid atau mati dalam keadaan suci.
“Kata Nabi: ‘Bentuk Jihad yang paling utama adalah mengatakan kebenaran kepada penguasa zalim.’ Caranya? Lihat Nabi Musa ketika diperintah Allah menyampaikan kebenaran ke Fir’aun: ‘dengan kata-kata yang lemah lembut.’ Bukan dengan bom seperti yang dikatakan ngustad ini,” tulisnya @Lady_Zeebo.
Adapun Ferdinand mencuit ‘Gerakan mati konyol bunuh diri dengan bom.’
Baca Juga: Pria Bubarkan Jaran Kepang Ludahi Wanita, Ferdinand: Hina Sekali Pelaku
Dalam video itu, Ustadz Somad menyebut orang yang mengejek bom bunuh diri mati konyol.
“Zaman Nabi pakai pedang, zaman sekarang tak pakai pedang, letupkan, ledakkan, mati syahid. Namanya harokah istisyhadiyah. Itu dalil Perang Uhud. Adapun orang yang mengejek ini mati konyol, inilah antek Zionist Amerika. Orang mati syahid, dia katakan mati konyol. Kita pun ikut latah mengatakan ‘berita pagi ini, telah mati gerakan bom bunuh diri.’ Jangan katakan bom bunuh diri!” kata Ustadz Somad.
Dari penelusuran Terkini.id, terdapat video dengan durasi yang lebih panjang di YouTube yakni 1 menit 58 detik.
Video tersebut diunggah ‘Christian Prince’ dengan judul ‘Ust Somad: Pelaku Bom Bunuh Diri adalah Mujahid (Mati Syahid)’ pada 16 April 2019.
Dalam video yang lebih lengkap itu, nampak bahwa Ustadz Somad sedang membahas bom bunuh diri dalam konteks perang di Palestina.
Baca Juga: Viral Ormas Bubarkan Pertunjukan dan Ludahi Wanita, Ferdinand: Tak Beretika
Hal itu pun sebenarnya telah diklarifikasi oleh Ustadz Somad sendiri pada tahun 2018 lalu. Saat itu, ia mengatakan bahwa video tersebut diambil dua atau tiga tahun yang lalu saat ia menjawab pertanyaan dari Jemaah.
“Pertanyaannya ‘bagaimana pendapat ustaz tentang orang yang meledakkan dirinya di tengah tentara Israel di Palestina?’ Saya katakan, ‘jangan katakan itu bunuh diri, tapi itu adalah gerakan mati syahid’,” kata Ustadz Somad dalam video yang diunggah kanal YouTube tvOneNews pada 18 Mei 2018 lalu.
Ustadz Somad juga menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah pendapatnya, melainkan mengutip dari para ulama. Beberapa ulama yang ia sebut yakni Imam Syafi’I, Yusuf Al-Qardawi, dan Syekh Nashiruddin Al-Albani.
Ustadz Somad juga menekankan bahwa konteks ceramahnya adalah Perang di Palestina, bukan di Indonesia yang dalam keadaan damai.
“Ingat, konteksnya perang di Palestina. Adapun kita di Indonesia, kita tidak dalam perang, kita dalam keadaan damai,” tegas Ustadz Somad.
“Oleh sebab itu, maka yang memotong-motong video ini juga itu lebih sadis dari teroris. Mereka itu teroris juga itu. Perlu ditangkap itu,” tambahnya.
Berita Terkait
-
Serangan Bom Bunuh Diri Sasar Pasukan Gabungan Irak-Kurd, Tiga Perwira Tewas
-
Bom Meledak di Stasiun Kereta Pakistan, Lebih dari 20 Warga Tewas, 50 Lainnya Luka-luka
-
Bom Bunuh Diri Meledak di Ibu Kota Afghanistan, 6 Tewas Belasan Terluka
-
Serangan Teroris Mematikan di Pakistan Tewaskan 28 Orang, Termasuk 10 Tentara
-
Hadits Ipar Adalah Maut, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Menurut Sabda Nabi dan Ulama
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang