Pebriansyah Ariefana
Senin, 05 April 2021 | 17:35 WIB
Bali waspada aksi teror pasca bom Gereja Makassar dan teroris Zaniah Aini serang Mabes Polri. (Antara)

SuaraBali.id - Bali waspada aksi teror pasca bom Gereja Makassar dan teroris Zaniah Aini serang Mabes Polri. Sebab Bali adalah pintu masuk dunia internasional untuk pariwisata.

Komandan Kodim 1611/Badung, Kolonel Inf I Made Alit Yudana, mengatakan jajaran kodim di wilayah Bali, secara serentak meningkatkan pengamanan lebih ketat pasca dua kejadian tersebut.

"Saat hari kejadian itu juga kami langsung meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah Kodim se-jajaran. Pengamanan ini dilakukan berkesinambungan, cuma karena ada kejadian di Makassar dan Mabes Polri jadi diperketat. Mulai dari penambahan pasukan dan mengajak mangajak masyarakat membantu keamanan di tempat-tempat tertentu," jelasnya.

Salah satunya, Kodim 1611/Badung mewilayahi Kabupaten Badung dan Denpasar yang padat penduduk juga pusat aktivitas.

Namun, di wilayah Badung dan Denpasar belum ditemukan tanda-tanda ancaman terorisme.

Hingga saat ini, situasi masih tergolong aman dan sedang fokus menggiatkan penanganan Covid-19.

Terkait dengan ada tidaknya tanda-tanda markas di wilayah Badung dan Denpasar tersebut, Dandim menjelaskan bahwa saat ini belum ada tempat-tempat tertentu yang dicurigai.

Ia mengatakan sinergitas TNI-Polri menjadi penting dalam menjaga keutuhan dan keamanan negeri ini. Dengan sinergitas ini, Dandim meyakinkan kondisi wilayah Bali, tetap aman dan kondusif.

Tidak diragukan lagi bentuk soliditas dan dan sinergitas TNI-Polri, ditambah lagi dengan keberadaan petugas keamanan setempat, juga membantu menjaga Bali ini.

Baca Juga: Wisata Bali: Wabah Desa Kapal Tertulis di Manuskrip Daun Lontar Babad Gumi

"Berbagai bentuk komunikasi dengan bagian intelijen kepolisian juga sudah dilakukan," tegasnya.

Dengan adanya peristiwa di Makassar dan Jakarta, sudah tentu menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya aparat saja. Ia menyatakan, aparat tidak bisa mengatasi keamanan kalau masyarakatnya tidak berperan aktif untuk sama-sama menjaga Bali ini.

Bali sebagai daerah wisata memiliki titik-titik vital yang juga mendapat atensi pengamanan dari pihak TNI-Kepolisian Indonesia. Terlebih lagi, persiapan pembukaan pariwisata di Bali juga menjadi perhatian banyak pihak, sehingga jajaran kepolisian setempat dari Polsek, Polres/Polresta dan Polda Bali mengerahkan personel lebih banyak di sudut-sudut daerah wisata.

Sejatinya, keberadaan ancaman terorisme tidak bisa diprediksi dan digambarkan secara langsung. Di satu sisi harus melalui pengawasan oleh ahli-ahli yang berwenang dalam penanganan aksi terorisme.

Yudana mengatakan teroris ini tidak bisa dideteksi secara terang-terangan karena memang membutuhkan penanganan khusus untuk mengetahuinya. Secara teknis, penjagaan dan pengamanan objek vital terus ditingkatkan sebagai bentuk antisipasi.

Selama ini, penemuan mantan-mantan narapidana lebih banyak keberadaannya di Nusa Tenggara Barat, sedangkan untuk Bali sedikit jumlahnya, sehingga peningkatan kewaspadaan itu yang harus terus dilakukan.

Load More