SuaraBali.id - Museum Bali berlokasi di Jalan Mayor Wisnu No.1, Dangin Puri, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar. Arsiteknya adalah Curt Grundler, berkebangsaan Jerman dan dibangun pada 1910 sebagai museum etnografi.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, untuk memastikan bahwa konsep bangunan itu berbentuk pura Bali secara realistis, Curt Grundler mengerjakannya dengan seniman Bali sebagai penasehat.
Sayangnya, bangunan asli museum hancur pada 1917, akibat letusan Gunung Batur dan gempa bumi.
Lantas Walter Spies, seniman Jerman yang banyak mengerjakan karya seninya di Ubud, berinisiatif membangun ulang seperti bentuk yang bisa dijumpai sekarang. Sekaligus menjadi kurator Museum Bali pertama.
"Jika memasuki museum dari alun-alun, kita akan melihat sebuah patung orang Belanda bertopi yang membawa kantong uang. Ini adalah simbol eksploitasi para penjajah terhadap orang Indonesia," tulis Horst Henry Geerken, seorang warga Jerman, dalam bukunya "A Magic Gecko".
"Di halaman sebelahnya, kita akan melihat patung lain sebagai pendamping. Patung ini menggambarkan orang Belanda yang sedang mabuk, juga bertopi, tapi hidungnya yang merah karena mabuk dicat di wajahnya yang putih. Saya diberitahu di museum bahwa orang Belanda menawarkan sejumlah besar uang agar patung yang memalukan ini dibuang," tulis Horst Henry Geerken saat mengenang kembali kunjungannya ke Museum Bali pad 1964.
Pada awal 1960-an, lanjutnya, ada pula patung orang Belanda yang membawa sekantong uang di dinding sebelah utara, mengelilingi Kerta Gosa, istana kerajaan Klungkung. Patung ini juga sudah dibuang.
Di seantero daerah Bali, waktu itu, masih terdapat berbagai patung yang menggambarkan para penjajah Belanda. Seiring waktu, patung-patung ini mulai disingkirkan.
"Kita hanya bisa menebak mengapa patung-patung tadi terkonsentrasi di situ saja. Asumsi saya pasti ini berhubungan dengan perang Puputan yang terjadi di 1908," demikian tulis Horst Henry Geerken.
Baca Juga: Wisata Bali: Ingin Berperjalanan saat Pandemi Covid-19? Tetaplah Waspada
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali