SuaraBali.id - Wacana kembali membuka sekolah tatap muka di Tabanan belum menemui kejelasan. Pasalnya, salah satu kabupaten di Pulau Bali itu masih bestatus zona merah penyebaran Covid-19.
Selain Tabanan, dua wilayah lain yakni Badung dan Denpasar juga masih berstatus zona merah. Atas dasar itu, pemerintah setempat masih menerapkan pembelajaran jarak jauh (PPJ).
Namun demi menambah efektivitas PJJ, perwakilan dari tiap-tiap sekolah diminta untuk mengikuti workshop pengelolaan pembelajaran jarak jauh.
Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan dua daerah lainnya yakni Denpasar dan Badung mengenai pembelajaran tatap muka dan sejauh ini pilihannya masih tetap PJJ.
"Kita di Tabanan masih zona merah sehingga belum asa izin untuk menggelar program pembelajaran tatap muka," kata Nyoman Putra dikutip dari BeritaBali --jaringan Suara.com, Selasa (23/3/2021).
"Kita sudah koordinasi dan dua daerah Denpasar dan Badung kondisinya sama dengan kita. Sehingga kita masih efektifkan PJJ itu dulu," tambahnya.
Disinggung mengenai evaluasi PJJ selama ini, mantan Kabag Umum Sekretariat Dewan Tabanan ini menyatakan sudah terus melakukan survey lewat tim pengawas sekolah masing-masing.
Sesuai dengan hasil survey tersebut, pihak Disdik Tabanan menggelar peningkatan kompetensi terhadap seluruh guru jenjang SD dan SMP lewat workshop pengelolaan pembelajaran jarak jauh.
"Nanti setiap SD dan SMP akan diwakili 2 orang guru sebagai komponen pengawas dan mengikuti workshop pengelolaan PJJ untuk peningkatan kompetensi guru. Artinya dua perwakilan tersebut nantinya bertugas untuk mengawasi imbas dari workshop tersebut," jelasnya.
Baca Juga: Wisatawan Asing Kunjungi Bali, Menparekraf Soroti Pelanggaran Prokes
"Dua orang guru ini nantinya menjadi komponen di dalam pengawas sekolah untuk melakukan pengawasan. Jadi nanti tidak terputus, oh habis workshop boleh ditetapkan atau tidak."
"Namun untuk saat ini, habis workshop harus diterapkan dan itu dilakukan pengawasan oleh Kepala Sekolah setempat terhadap apa yang diperoleh saat workshop," imbuhnya.
Kemudian untuk pelaksanaannya, saat ini Disdik sedang melakukan persiapan. Dan jika memang tidak ada halangan, akhir bulan ini akan digelar.
"Intinya perlu ditingkatkan lagi kompetensi temen-temen guru di sekolah. Kemudian juga dilakukan pengawasan terhadap penguasaan IT para guru oleh pengawas. Karena selama ini upaya kita sudah optimal, namun tetap diperlukan peningkatan kompetensinya," tandas Nyoman Putra.
Berita Terkait
-
Persiapan Pembukaan Pariwisata Bali, 8.900 Pekerja Siap Divaksin
-
Danny Pomanto Dapat Perintah Presiden Jokowi, Sekolah Tatap Muka Segera
-
Walkot Pontianak: Belajar Tatap Muka Tetap Bisa Diikuti Siswa dari Rumah
-
Rencana Sekolah Tatap Muka, Pemprov DKI: Secepatnya Lebih Baik
-
Mulai Sekolah Tatap Muka, Siswa SMK di Cimahi Langsung Praktek Masak
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali