Pebriansyah Ariefana
Senin, 22 Maret 2021 | 07:05 WIB
Habib Rizieq Shihab saat dipindahkan dari sel tahan polda metro jaya ke rutan Bareskrim Polri. (Suara.com/ M Yasir)

Dalam keterangan itu, mereka menyampaikan, bahwa Vaksin Covid-19 AstraZeneca aman dan efektif dalam mencegah COVID-19.

Uji klinis menemukan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca 100 persen dapat melindungi dari penyakit yang parah, rawat inap dan kematian, lebih dari 22 hari setelah dosis pertama diberikan.

Penelitian vaksinasi yang telah dilakukan berdasarkan model penelitian dunia nyata (real-world) menemukan bahwa satu dosis vaksin mengurangi risiko rawat inap hingga 94 persen di semua kelompok umur, termasuk bagi mereka yang berusia 80 tahun ke atas.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa vaksin dapat mengurangi tingkat penularan penyakit hingga dua pertiga2. Semua vaksin, termasuk Vaksin COVID-19 AstraZeneca, merupakan bagian penting dalam menanggulangi pandemi COVID-19 agar dapat memulihkan keadaan di Indonesia agar dapat memulihkan perekonomian Indonesia secepatnya.

Dunia juga pakai

Data worldometers, Sabtu (20/3/2021) menunjukkan 122,8 juta penduduk dunia terinfeksi Covid-19.

Dari data tersebut 2,7 juta di antaranya meninggal dunia, dan sebanyak 99 juta penduduk dunia dinyatakan sudah sembuh dari Covid-19. Kini masih ada 21,1 juta penduduk dunia yang masih berstatus positif Covid-19, dan 89 ribu di antaranya dalam kondisi serius atau kritis.

Kisruh Astrazeneca pengaruhi proses vaksinasi dunia

Vaksin AstraZeneca buatan Oxford University memang menjadi sorotan lantaran sejumlah negara di Uni Eropa. Termasuk Indonesia yang memutuskan menyetop sementara pengguntaan vaksin tersebut.

Baca Juga: Video Hoax Penangkapan Jaksa Kasus HRS Viral, Muannas Alaidid: Jahat Banget

Padahal vaksin ini masuk dalam salah satu program COVAX, yakni program sumbangan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk negara-negara prioritas, termasuk Indonesia.

Hal ini terkait kasus pembekuan darah fatal yang diduga disebabkan pemberian vaksin AstraZeneca.

Kabar terbaru untuk membuktikan vaksin AstraZeneca aman, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson disuntik vaksin AstraZeneca pada Jumat, 19 Maret 2021 lalu.

Johnson kemudian mengajak masyarakat melakukan hal yang sama, karena setelahnya ia tidak merasakan efek apa-apa dari suntikan vaksin.

"Saya benar-benar tidak merasakan apa-apa. Ini sangat bagus dan cepat prosesnya," ungkap Johnson mengutip Channel News Asia, Sabtu (20/3/2021).

Johnson sendiri termasuk lansia berusia 56 tahun, dan mendapat suntikan vaksin di rumah sakit tempat ia sempat dirawat di ICU, karena kritis saat terinfeksi Covid-19.

Load More