SuaraBali.id - Satu lagi kehebohan yang dibuat Ustadz Yahya Waloni. Dalam sebuah ceramah Ustadz Yahya Waloni, dia membongkar honor atau amplop penceramah saat jadi pendeta.
Ustadz Yahya Waloni adalah mualaf yang dulunya seorang pendeta. Honor penceramah jadi pendeta lebih besar.
Hal itu disampaikan Ustadz Yahya Waloni lewat sebuah video ceramahnya yang tayang di kanal Youtube Termometer Islam, seperti dilihat pada Jumat (12/3/2021).
Dalam tayangan video tersebut, Ustadz Yahya Waloni awalnya mengungkapkan dirinya tak pernah mau berurusan dengan amplop. Sebab, menurut Ustadz Yahya Waloni, amplop yang ia peroleh dulunya saat masih menjadi pendeta nilainya lebih besar.
"Kalau soal berdakwah, saya mau bukan urusan amplop. Soalnya amplop di sana, pas jadi kafir dulu (sebagai pendeta) nilainya lebih besar," ungkap Ustadz Yahya Waloni.
Oleh karenanya, pendakwah asal Manado ini menegaskan bahwa dirinya pindah ke agama Islam dan menjadi pendakwah bukan karena berharap honor melainkan untuk menebar kebaikan kepada jemaahnya.
Maka dari itu, Ustadz Yahya Waloni mengingatkan kepada penceramah agar sebaiknya tidak berbicara mengenai amplop atau honor saat sedang berceramah.
Menurutnya, satu-satunya tujuan berceramah adalah untuk memberi ilmu kepada mereka yang hadir mendengarkan.
"Saya datang berdakwah, bagaimana ketika kita pulang, kita menjadi sejarah dalam kompetensi ilmu. Pas pulang kita bawa ilmu," tutur Yahya Waloni.
Baca Juga: Klaim Tak Kejar Amplop, Yahya Waloni Ternyata Pernah Minta Tambah Honor
Mengutip Hops.id, ceramah Ustadz Yahya Waloni soal amplop atau honor tersebut bertolak belakang dengan sebuah video ceramahnya yang viral dimana dalam video itu terlihat Yahya berhenti ceramah.
Ustadz Yahya dalam video tersebut, mengaku akan berhenti ceramah karena waktu yang disepakati dengan panitia sudah lewat.
"Ini sudah lewat waktunya (untuk ceramah). Karena dikasih waktu satu jam setengah. Saya berhenti pas satu jam setengah. Dah, sudah jam sembilan. Jangan ditambah (waktunya), konsisten. Konsisten," tegasnya ke panitia.
Namun, kata Yahya Waloni, jika panitia ingin menambah waktunya untuk berceramah maka dirinya meminta honor yang lebih.
"Kalau pun mau ditambah, maka honornya harus (naik)," ujarnya.
Berita Terkait
-
Siapa Davin S Wangsawidjaja? Crazy Rich Surabaya yang Nikahi Putri Pendeta Philip Mantofa
-
Profil Pendeta Philip Mantofa, Jadi Sorotan usai Putrinya Nikahi Crazy Rich Surabaya
-
Kasus Kematian Kolonel Protheroe dalam Novel Pembunuhan di Wisma Pendeta
-
Ini Kronologi Lengkap Pendeta di Blitar Rudapaksa 4 Anak, Salah Satunya di Kolam Renang
-
Modus Pendeta di Blitar Rudapaksa 4 Anak, Iming-iming Jalan-jalan Berujung Petaka
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali