"Jalur antara Semarang dan Surabaya pada awal 1960-an tidak dapat digunakan akibat beberapa tanah longsor, kami harus berbelok ke arah selatan lewat Yogyakarta untuk sampai Bali," kenangnya.
Dari Surakarta (Solo) ke Madiun, sopir mengambil jalan lewat desa di Pegunungan Sarangan. Setelah menginap di Sangangan, perjalanan dilanjutkan menuju kota Surabaya dan menginap di daerah Tretes.
Keesokan paginya mereka berangkat menuju Banyuwangi untuk menyeberang ke Bali dengan kapal feri. Waktu itu jalanan di Jawa Timur sangat buruk. Ada banyak pos militer di perbatasan sepanjang jalan.
Mereka harus memutar dan menempuh perjalanan di antara perkebunan tebu. Di jalanan menuju Banyuwangi kami makin sering bertemu dengan truk yang penuh babi.
Baca Juga: Wisata Bali Akan Dibuka, Terapkan Free COVID Corridor
Babi dimasukkan sendiri-sendiri ke dalam keranjang bambu yang besar. Pada masa itu babi adalah komoditas ekspor utama dari Pulau Bali. Babi dijadikan santapan untuk orang Cina di Singapura dan Pulau Jawa.
Tiba di Bali
Geerken dan sopirnya mengalami masalah ketika menyeberang dengan kapal dari pelabuhan kecil Banyuwangi dari Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Mereka menunggu lama sebelum mobil dinaikkan ke kapal dengan teriakan-teriakan.
"Begitu kapal bertolak, kami berhadapan dengan bahaya di selat ini. Ombak selat Bali tinggi. Sopir dan saya basah kuyup ketika tiba di Gilimanuk," tulisnya.
Baru berjalan beberapa kilometer, dia sudah melihat perbedaan Bali dengan Jawa. Di Bali, Jawa di sebut Jawi yang berarti jauh atau pulau yang jauh. Pemandangan sawah bertingkat-tingkat jauh lebih indah di Bali.
Baca Juga: Lakoni Uji Coba, Bali United Senang Bisa Bantu Timnas Indonesia U-23
Kehidupan di desa biasanya terpusat di bawah naungan pohon beringin suci dan batangnya lebih besar daripada pelukan 20 lelaki. Di sini mereka membeli, menawar, bergosip.
Berita Terkait
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
-
Media Malaysia: Jordi Amat Diincar 2 Klub Indonesia
-
Media Malaysia Ribut Pemain Keturunan Indonesia-Spanyol Diincar Persib Bandung dan Bali United
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
Terkini
-
Ribuan Warga Padati Lebaran Topat di Makam Bintaro & Loang Baloq Mataram
-
BRI Dukung Ekspansi Global Bisnis Aksesori UMKM Ini Dengan Solusi Keuangan Utama
-
Arus Balik Lebaran 2025 Meningkat, Terminal Mengwi Bali Catat Lonjakan Penumpang Dibanding 2024
-
Program Pemberdayaan UMKM oleh BRI Mampu Tingkatkan Skala Bisnis Unici Songket Silungkang
-
Bali Larang Minuman Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter, GPS : Kesewenang-wenangan, Bisa Digugat