
SuaraBali.id - Para tamu berdatangan mengunjungi pohon raksasa cantik ini. Ada yang melakukan meditasi di hari-hari tertentu, ada pula kegiatan swafoto atau selfie di situ. Inilah objek wisata Kayu Putih di Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan dari SuaraBali.id, pengelola Objek Wisata Kayu Putih dan Penyarikan Pura Babakan, I Made Kurna Wijaya menyebutkan pohon kayu putih menjulang tadi telah berusia 700 tahun, tinggi 75 m, dengan diameter kurang lebih 60 m. Bayangkan, berapa banyak orang perlu bergandengan tangan agar bisa memeluk pohon, bila seorang manusia dewasa saat merentangkan tangan mungkin hanya mencapai 1 m.
Pohon itu tumbuh di belakang Pura Babakan, menyimpan sisi magis sebagai tempat wisata spiritual untuk meditasi dan objek fotografi menarik.
"Selain menikmati wisata spiritual para pengunjung bisa melakukan dan menikmati trekking dengan view hamparan persawahan disini," jelas I Made Kurna Wijaya.
Baca Juga: Telah Hadir di Bali: Ekosistem Ekonomi Baru, dari Pandemi Covid-19
Sejak dibuka menjadi objek wisata, ia menyatakan pohon kayu putih itu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Meski harus pula diakui, situasi pandemi Covid-19 membuat terjadinya penurunan pengunjung dan berdampak terhadap perolehan warga setempat.
Di masa sebelum pandemi, kunjungan mampu meraup 150 tamu per hari. Kini menjadi seperlima atau rata-rata 25 orang di hari biasa, dan saat akhir pekan mencapai 50 orang lebih pengunjung.
I Made Kurna Wijaya menyatakan tempat ini tetap buka, dengan ketentuan, "Mengikuti protokol kesehatan agar tidak menimbulkan kerumunan."
Bila ingin mendengarkan kisah magis dan mistis, simak aneka cerita warga sekitar, yaitu suasana angker, di mana kadang terdengar alunan suara gamelan gender yang bersumber dari pohon raksasa itu.
Baca Juga: Wisata Bali Akan Dibuka, Ancam Deportasi Turis Jika Langgar Prokes
Mereka pun mengaitkannya dengan keberadaan perangkat musik dan juga alat-alat perang pada jaman kerajaan masa lampau yang ditimbun di bawah pohon ini, sehingga menambah kesan mistisnya.
Tidak heran bila lokasi ini menjadi tempat meditasi bagi para penekun spiritual.
Belum ada yang mengetahui secara pasti nama dari pohon raksasa itu. Ada yang menyebutnya pohon Kayu Putih, karena memang batang pohonnya berwarna putih.
Ada juga menyebut dari jenis pohon beringin, dikaitkan dari nama banjar lokasi pohon ini, yaitu Banjar Bayan, yang berarti beringin. Di kawasan ini juga terdapat Pura Babakan yang dibangun pada zaman Raja Perean.
Sementara nama babakan sendiri dikaitkan dengan kulit kayu yang disayat dan dijadikan obat. Pohon raksasa ini pun sudah ada sebelum Pura Babakan dibangun.
Indah lagi dilingkupi suasana mistis, dan pastinya menyatu dengan alam hijau di sekelilingnya.
Berita Terkait
-
Miris, Coach Shin Hadir di Gianyar Saat PSSI Wawancara Pelatih Pengganti
-
Desa BRILiaN Batuan Bali Sukses Bangun Ekonomi Lokal dengan Seni dan Budaya
-
Kronologi Gempa Bali: Magnitudo 4,8 dan Tidak Berpotensi Tsunami
-
5 Kali Gempa Susulan Guncang Gianyar Bali, BMKG Ungkap Soal Kerusakan!
-
Bali Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, BMKG Beri Penjelasan Begini
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
Pilihan
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
Terkini
-
DANA Kaget Spesial Hari Belanja Lokal: Klaim Saldo GRATIS Sekarang Masih Aktif
-
Bandara Ngurah Rai Tambah Penerbangan ke Guangzhou, Ini Daftar Rute dari Bali ke China
-
Larangan Air Kemasan Picu Gelombang PHK dan Krisis Daur Ulang?
-
Di Balik Nama Serombotan, Kuliner Khas Bali Hidangan Para Raja yang Kini Dijual Rp 5 Ribuan
-
Pangdam Udayana: Kerja Sama dengan Unud Tetap Lanjut, Demi Kepentingan Bangsa