Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Jum'at, 26 Februari 2021 | 15:19 WIB
Ilustrasi kerajinan Bali. [Shutterstock]

SuaraBali.id - "Banyak terlahir bisnis-bisnis baru yang kembali berawal dari home industry," kata I Made Arya Amitaba, Direktur Utama BPR Kanti, serta salah satu pelaku industri perbankan, pada Kamis (25/2/2021) di Batubulan, Gianyar, Bali.

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, kondisi ini hadir dari situasi pandemi Covid-19. Bahwa adanya kegawatan kesehatan global akibat virus Corona ini telah berimbas pada tatanan perekonomian di berbagai lini usaha mulai mikro mapun makro.

Kondisi tadi ikut mengubah paradigma berpikir, serta memicu ekosistem ekonomi baru yang sedikit tidaknya mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat yang secara tidak langsung berimbas pada industri perbankan.

Produk-produk home industry itu tentu sangat perlu diperhatikan agar bisa diterima pasar dengan baik.

Baca Juga: Luhut Klaim Kasus Corona di Bali Turun, Pariwisata Bisa Dibuka Lagi

"Daya tarik suatu produk baru, memang tidak bisa dilepaskan dari adanya kemasan menarik yang sesuai dengan selera pasar saat ini," jelas I Made Arya Amitaba.

Selain itu, daya saing para pelaku UMKM di Bali menyongsong ledakan kunjungan wisatawan di masa berlalunya pandemi Covid-19 penting diperhatikan.

"Setidaknya, produk lokal akan mampu bersaing dengan produk luar Bali, dengan demikian perekonomian Bali secara umum akan ikut bergerak," pungkasnya.

Load More