SuaraBali.id - Apa itu upacara Nelu Bulanin? Di Bali, baru-baru ini upacara Nelu Bulanin jadi klaster COVID-19 di Tabanan, Bali. Upacara Nelu Bulanin ini salah satu penyebab lonjakan kasus baru Covid-19 di Kabupaten Tabanan kembali terjadi. Padahal Satgas Penanganan Covid-19 dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa yang tiap harinya terus gencar melakukan berbagai kegiatan untuk bisa merubah status zona merah.
Seperti dilansir Babadbali.com, Nelu Bulanin adalah upacara tradisional dari Indonesia, dan kota yang spesifik adalah Bali. Mereka menyebutnya Upacara Nelu Bulanin.
Upacara Nelu bulanin berarti upacara selama 3 bulan bayi, dan itu juga disebut Niskramana Samskara. Sebenarnya upacara ini diadakan untuk bayi berusia 105 hari, atau tiga bulan dari perhitungan Pawukon.
Baca Juga: Wisata Bali Akan Dibuka, Ancam Deportasi Turis Jika Langgar Prokes
Upacara ini diadakan untuk bayi berusia 105 hari. Tapi, jika kondisi tidak memungkinkan untuk mengadakan upacara, misalnya, jika keluarga tinggal di kota yang jauh dari kerabat lain, dan ingin upacara diadakan dengan keluarga besar sementara bayinya terlalu muda untuk diambil jauh, upacara dapat ditunda.
Biasanya, mereka akan menyusun upacara dengan upacara 6 bulan.
Upacara ini dipimpin oleh Pandita atau Pinandita. Makna Pandita atau Pinandita adalah orang suci yang melakukan penyucian diri tahap lanjut. Contohnya adalah seperti Bapa atau Biarawati dalam agama Kristen.
Ada tradisi yang terkait dengan Nelu Bulanin yang disebut Nelu Bulanin Massal. Upacara ini dilakukan dan terjadi pada tahun 2010, dan diikuti oleh 80 keluarga, dan mereka melakukan tradisi ini rutin, setiap 3 tahun di Pekraman Kliki Village di Bali.
Tradisi ini sudah dimulai sejak 1965 dan orang-orang di desa ini masih ingin melestarikan tradisi ini, dan gubernur desa ini memberikan apresiasi untuk tradisi ini karena nilai kerja tim dan kebersamaan.
Pada acara ini tidak hanya sekadar Nelu Bulanin, namun juga terdapat acara Ngaben Massal, dan beberapa acara tradisi Bali lainnya.
Baca Juga: Upacara Nelu Bulanin Jadi Klaster COVID-19 di Tabanan Bali
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
Terkini
-
Karyawan Toko di Mall Bali Galeria Curi HP Seharga Rp 13 Juta Dijual Online Seharga Rp 7,9 Juta
-
Kunjungi Bayi Gibran di Pengungsian Gunung Lewotobi Wapres Beri Pesan Khusus
-
Wisatawan di Mataram Diimbau Jauhi Aktivitas di Bibir Pantai Karena Cuaca Ekstrem
-
Gagal Terbang dari Bandara Komodo, Wisatawan yang Terjebak Pilih Berdesakan di Kapal Pelni
-
Wapres Gibran Kunjungi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Bagikan Mainan Anak-anak