Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Rabu, 24 Februari 2021 | 20:57 WIB
Ilustrasi banjir bandang [Antara]

SuaraBali.id - Mujiburahman (47) adalah mantan Kepala Desa Batu Tering, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa, NTB, yang terseret banjir bandang bersama tunggangannya, Ford Ranger di sungai Melung, Batu Tering, Moyo Hulu, Selasa (23/2/2021).

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan dari SuaraBali.id, Plh. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa M Nur Hidayat mengungkapkan, saat itu Mujiburahman pulang dari sawah mengendarai mobil warna merah. Kemudian mesti menyeberangi sungai Melung agar sampai ke kampung.

Oleh karena itu ia menyeberang dan saat itu debit air sungai sudah mulai besar. Namun Mujiburahman nekat menyeberang. Ketika berada di tengah, air bah yg besar datang. Ia bersama mobilnya terseret banjir.

Saksi mata yang melihat adalah anaknya sendiri. Yang langsung mencari pertolonan dengan mengabarkan kepada penduduk. Masyarakat bersama tim BPBD, SAR, Tagana, turun mencari korban. Namun hingga berita ini diturunkan, baru Ford Ranger yang ditemukan, sekitar 7 km dari tempatnya menyeberang. Sementara Mujiburahman belum ditemukan.

Baca Juga: Banjir Bandang di Brebes, Sejumlah Motor Terbawa Arus

Pada pukul 19.00 WITA, pencarian dihentikan. Mengingat gelap dan khawatir air bah bisa datang tiba-tiba.

"Besok (hari ini,24/2/2021) pencarian dilanjukan kembali. Kami juga tidak ingin jatuh korban lagi," jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa M Nur Hidayat.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Mataram, Nanang Sigit PH membenarkan, bahwa Mujiburahman belum ditemukan.

"Pukul 17.25 WITA SAR menerima laporan dan kami menerjunkan tim rescue Pos SAR Sumbawa untuk melakukan pencarian," kata Nanang Sigit, saat dikonfirmasi Selasa (23/2/2021) malam.

Informasi yang diterima dari Kades Batu Tering, Alwan, korban memarkir mobilnya di tengah sungai yang kering dekat sawahnya. Hujan deras turun tanpa henti, mengakibatkan sungai yang awalnya kering, teraliri air hujan.

Baca Juga: Banjir Bandang Bukit Es Himalaya, 170 Orang Hilang, Bagaimana Bisa Terjadi?

Korban berusaha memindahkan mobilnya ke tempat yang aman. Akibat besarnya debit air, ia pun terseret arus bersama mobilnya.

Kendaraan korban berhasil ditemukan di dekat bendungan Batubulan dalam kondisi tidak parah.

"Pencarian dilakukan dari titik awal korban terbawa banjir bandang, sampai Dusun Sela dengan cara menyusuri aliran sungai. Namun masih nihil hasil, korban belum kami temukan," pungkas Nanang Sigit.

Load More